Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih rentan terjadi di sekitar kita. Menurut catatan tahunan Komnas Perempuan, terjadi 321.752 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan dan ditangani selama tahun 2015. Sementara itu KPAI mencatat terdapat 1.698 pengaduan kekerasan terhadap anak pada tahun 2015, dengan 53% di antaranya adalah kasus kekerasan seksual. Sisanya, yakni sebanyak 40,7% adalah penelantaran, penganiayaan, eksploitasi untuk seksual, dan bentuk kekerasan lainnya. Data tersebut ‘hanya’ didasarkan pada laporan yang masuk, sementara masih banyak kekerasan di luar sana yang tidak terekam karena masyarakat kita masih beranggapan bahwa kekerasan yang terjadi di sekitarnya masihlah tabu untuk diketahui oleh orang lain (terlebih lagi jika dilaporkan ke pihak yang berwajib).
Angka kekerasan yang relatif meningkat dari tahun ke tahun tersebut terjadi karena banyak faktor. Salah satunya adalah karena kendornya pengawasan sosial kita kepada lingkungan sekitar. Masyarakat, terutama perempuan dan anak yang rentan menjadi korban kekerasan, sudah selayaknya mendapatkan edukasi untuk melindungi dirinya sendiri dari tindak kekerasan. Meski demikian, peran orang-orang di sekitarnya juga sangat berarti. Tidak menghakimi korban pemerkosaan, tidak menggunjingkan, tidak berpartisipasi menyebarkan foto identitas korban, menghindari pemaparan peristiwa pemerkosaan secara rinci di media sosial, dan berani melaporkan tindak kekerasan adalah beberapa cara yang dapat membantu mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Memasuki masa darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak, maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) ingin menggaungkan ajakan untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang serta mengakhiri ketidakadilan akses ekonomi bagi perempuan yang disebut dengan program Three Ends. Program ini akan mengajak seluruh unsur, baik dari keluarga, pemerintah, akademisi, praktisi, dan bahkan media untuk tidak melakukan pembiaran atau bahkan ikut melakukan kekerasan secara terselubung.
Untuk itu, kali ini KPPPA bersama Kompasiana ingin mengajak Kompasianer dan berbagai elemen masyarakat untuk berbincang bersama, mengetahui tindakan ideal jika terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak di sekitar kita, serta membagikan informasi tersebut kepada netizen. Anda berminat bahu-membahu memproteksi tetangga, sahabat dan keluarga di sekitar Anda dari kekerasan? Ketahui seluk beluknya pada acara di bawah ini:
- Tema: Bersama Mengakhiri Kekerasan Perempuan dan Anak
- Hari/tanggal: Sabtu, 3 Desember 2016
- Waktu: 09.00-13.30
- Tempat: Royal Kuningan Hotel, Jl. Kuningan Persada Kav. 2, Setiabudi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12950 [Peta Lokasi]
- Keynote Speaker: Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
- Pembicara:
- Agustina Erni, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KPPPA
- Dr. Sri Astuti, Dosen UHAMKA, pendamping perempuan & anak Rusun Marunda
- Vitria Lazarini, Psikolog Yayasan Pulih
- Moderator: Liviana Cherlisa
- Kuota: 85 Kompasianer
- Aktivitas:
- Talk show interaktif
- Live tweet competition
- Kuis
Untuk mengikuti Kompasiana Seminar Nasional ini, segera daftarkan diri Anda melalui email ke kompasiana[at]kompasiana[dot]com dengan subyek “Daftar Seminar Nasional KPPPA” dan menyertakan data diri sebagai berikut:
- Nama
- URL akun Kompasiana
- Alamat
- Nomor Telepon
Tak hanya itu, Kompasiana juga akan mengadakan blog competition dengan tema “Bersama Mengakhiri Kekerasan Perempuan dan Anak” yang berhadiah total Rp 5 juta untuk lima orang pemenang. Untuk informasi acara atau kompetisi Kompasiana lainnya yang sedang berlangsung, silakan klik di sini. (WID/DIN)
DAFTAR PESERTA
- Reno Dwiheryana
- Syifa Annisa
- Thurneysen S
- Yogi Setiawan
- Manuntun Aruan
- Erna Manurung
- Dina Mardiana
- Charles Emmanuel
- Rahab Ganendra
- Thamrin Sonata
- Ignasia
- Rokhmah Nurhayati
- Noval Kurniadi
- Agung Han
- Yesi Supartoyo
- Nugroho N Azhar
- Sonta Frisca
- Yogi Wibowo
- Desti
- Eko Marbun
- Melina Purnomo
- Mercy Sihombing
- Christie Kirana
- Andre Christoga
- Edrida Pulungan
- Syaiful Harahap
- Desi Namora
- Leyla Imtichana
- Muthiah Alhasany
- Mutia Erlisa Karamoy
- Ramon Panduwira
- Uci Junaedi
- Dhevi Anggarakasih
- Silvi Enggar
- M Firmansyah
- Siti Maesaroh
- Rushan Novaly
- Siti Nurjanah
- Ety Budiharjo
- Lynawati
- Azzura Lhi
- Imaniar Pratiwi
- Sultan Syaiful
- Erni Pakpahan
- Kiki Handriyani
- Ina Tanaya
- Muhammad Akrom
- Ayu Agustina
- Nancy Sitohang
- Maria Margaretha
- Tina Purbo
- Anjar Setyoko
- Ryo Kusumo
- Berty Sinaulan
- Astri Damayanti
- Elina Arin Kharisma
- Fawwaz Ibrahim
- Resi Prasasti
- Yunita Risdiyanti
- Juli Dwi Susanti
- Dita Soehardi
- Setyaningrum
- Detha Arya Swara
- Asita Suryanto
- Taufikuieks
- Ratna Dewi
- Eko Nurdyan Syam
- Kanianingsih
- Sutiono Gunadi
- Ing Joko Dwiatmoko
- Ahmad Yusuf
- Tias Tanjung Wilis
- Ahyar Rosyidi
- Frisch Monoarfa
- William Giovani
- Bima Widjanata
- Isson Khairul
- Ngesti Utomo Murni
- Bang Aswi
- Jun Joe Winanto
- Erwin Ronuz
- Tri Sapta
- Topik Irawan
- Wahyu Purbowiyanto
- Hanni Handyani
- Bowo Susilo
- ....
- ....
- ....
- ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H