Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Dukung Ahok Maju Pilkada DKI 2017, Benarkah PDIP Khianati Rakyat Kecil?

Diperbarui: 5 Oktober 2016   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersenyum saat dipakaikan jas berwarna merah oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di KPU DKI Jakarta, Rabu (21/9/2016). Foto: KOMPAS.COM/ANDREAS LUKAS ALTOBELI

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan secara resmi menyatakan dukungannya pada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur pada Pilkada 2017 mendatang. Namun keputusan ini dianggap tidak mencerminkan membela kepentingan rakyat kecil oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Mereka menilai dengan diberikannya dukungan pada Ahok, maka PDIP sudah mengkhianati rakyat kecil yang diberlakukan tidak adil oleh Ahok. Model kepemimpinan Ahok yang arogan juga dinilai tidak pantas. Mereka menuturkan ada banyak contoh kepala daerah yang sukses membangun daerah tanpa harus dengan sikap arogan.

Sikap HMI yang tidak setuju dengan keputusan PDIP mendukung Ahok ternyata menarik reaksi masyarakat. Maka dari itu Kompasiana tertarik untuk membuat jajak pendapat dengan melayangkan statement “Dukung Ahok, PDIP Khianati Rakyat Kecil.” Hasilnya terdapat 2 Kompasianer menyatakan Pro dengan statement ini dan 26 Kompasianer lainnya menyatakan Kontra. Artinya, dari hasil jajak pendapat ini dapat disimpulkan bahwa Kompasianer menilai PDIP tidak melakukan pengkhianatan pada rakyat kecil dengan memberikan dukungan pada Ahok. 

Salah satu kompasianer yang pro, M. Syarbani Haira, menyatakan bahwa keputusan PDIP mendukung Ahok terkesan dipaksakan. Ia merasa ada yang disembunyikan.

“Dilihat dari proses penetapan Ahok Djarot sebagai Cagub dan Cawagub jelas dipaksakan. Ada sesuatu yang tersembunyi di balik pencalonan ini,” tulisnya.

Hal yang serupa juga diutarakan Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (HUMANIKA) Sya'roni kepada salah satu media daring, yang menyatakan bahwa dukungan PDIP ke Ahok mencederai rakyat kecil. Menurut Sya'roni, dukungan PDIP kepada Ahok sangat jelas menciderai rakyat kecil dan dapat berdampak pada sikap masyarakat yang memberikan hukuman sosial pada partai berlambang kepala banteng ini. 

“Penghukuman rakyat terhadap PDIP bukan tidak mungkin kembali terulang jika Mega mengarahkan dukungan kepada Ahok," ujarnya.

Lebih jauh, Sekjen HUMANIKA ini mengingatkan bahwa Jakarta adalah barometer politik nasional. Jakarta dapat dianggap sebagai representasi besar untuk Indonesia dan ia menilai akan lebih baik jika PDIP tidak memberikan dukungannya pada Ahok, namun pada bakal calon lain yang akan diusung. 

"Syarat figur pemimpin yang diusung harus memiliki keberpihakkan pada rakyat kecil," ungkapnya. 

Kendati demikian, tidak sedikit yang menilai bahwa pilihan PDIP memberikan dukungan pada Ahok adalah langkah yang tepat. Cukup banyak Kompasianer yang menyatakan PDIP berada pada jalur yang benar ketika memutuskan untuk memberikan suaranya pada Basuki Tjahaja Purnama. Contohnya adalah Kompasianer Ad Agung Sulistyo, yang mengungkapkan bahwa dukungan PDIP kepada Ahok justru karena mendengarkan suara rakyat kecil. Merekalah yang menginginkan pemimpin tegas dan bersih seperti Ahok dalam membangun Jakarta.

“Dukungan PDIP pada Ahok justru mengisyaratkan keberpihakan partai pada konstituen yang kebanyakan rakyat kecil, sebagaimana slogannya sebagai partai wong cilik. Sekali lagi PDIP menunjukkan kebesaran hatinya yang tidak melulu membawa kepentingan pragmatis elitis dengan menyodorkan kadernya sendiri untuk menjadi DKI1. Namun melakukan penyesuaian-penyesuaian atas aspirasi warga Jakarta yang mencari pemimpin yang tegas, bersih, dan membangun kotanya. PDIP mendengarkan suara terkecil,” tulis Ad Agung Sulistyo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline