Hitungan mundur menuju gelaran Pilkada DKI Jakarta terus melaju. Pada Jumat minggu lalu, secara resmi tiga pasangan mendaftarkan diri untuk menjadi calon nakhoda ibukota.
Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menjadi tiga pasangan yang akan memperebutkan kursi DKI-1 dan DKI-2.
Tiap pasangan tentu memiliki basis pendukungnya masing-masing dan publik pun memiliki pandangan yang berbeda-beda atas ketiga calon ini.
Kali ini Kompasiana akan merangkum beberapa sudut pandang Kompasianer pada ketiga nama calon gubernur ini dan kami akan membahasnya satu persatu. Pada ulasan pertama, sosok yang akan dibahas kali ini adalah Agus Harimurti Yudhoyono.
Sedikit profil tentang Agus Harimurti, calon yang diusung oleh koalisi Cikeas ini memiliki latar belakang militer dengan pangkat Mayor Infantri.
Prestasi bidang militernya pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Ia bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 2002 silam Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Opearsi Pemulihan Keamanan. Kala itu ia sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad.
Dan berikut ini adalah 4 pandangan Kompasianer pada anak dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
1. Agus Harimurti, Kuda Hitam Pilgub DKI?
Dengan dipilihnya nama Agus, maka tertutup sudah peluang Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi calon pilihan koalisi Cikeas. Dan menurut Ilyani Sudardjat Agus Harimurti bisa menjadi kuda hitam di Pilgub DKI.
Pasalnya ada beberapa alasan yang diungkap Ilyani. Pertama adalah Agus tidak pernah masuk lembaga survey manapun sehingga tingkat elektibilitasnya masih abu-abu.
Kedua, latarbelakang Agus dengan pendidikan militer bisa menjadi keunggulan. Soal kepemimpinan Agus bisa menjadi poin yang ditonjolkan. Apalagi secara akademis prestasinya juga sangat baik. Dia relatif bersih dan tidak ada jejak korupsi.
Ketiga, dukungan SBY dapat memengaruhi para loyalis. Para pendukung SBY bisa saja memberikan suaranya pada Agus dengan alasan latarbelakang keluarga.