Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

4 Pandangan Kompasianer Menyoal Penggunaan Kartu Kredit

Diperbarui: 30 Mei 2016   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas/Priyombodo Pengunjung menggunakan kartu kredit untuk pembayaran di Mal Ciputra

Bagi sebagian orang, kartu kredit adalah benda penting yang harus hadir di dalam dompet. Dengan menggunakan kartu ini, penggunanya bisa dengan bebas membeli apa yang dia inginkan selama tidak melebihi limit. Namun tentu saja namanya kartu kredit, maka pembayarannya pun harus dicicil setiap bulannya.

Satu sisi memiliki kartu kredit sangat berguna pada saat-saat tertentu. Namun di sisi lain, penggunaan kartu kredit memunculkan masalah baru. Tagihan yang harus dibayar setiap bulannya tidak jarang membuat pusing kepala pemiliknya.

Nah, Kompasianer juga tentu memiliki pandangan-pandangan tentang kepemilikan kartu kredit. Mulai dari sentimen positif, negatif, bahkan hingga tips dan trik untuk penggunaan kartu kredit yang terkontrol.

Berikut ini adalah beberapa artikel Kompasianer mengenai pandangan-pandangan mereka terhadap penggunaan kartu kredit.

1. Gesek Kartu Kredit Gampang, Bayarnya Susah

Ilustrasi kartu kredit. Bisniskeuangan.kompas.com

Arus perkembangan zaman membuat banyak orang ikut terbawa kedalamnya. Penggunaan gadget atau benda-benda lainnya membuat orang terpaksa harus mengikuti perkembangan dan memiliki barang-barang tersebut. Tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan untuk hal ini. Dan kartu kredit menjadi sebuah alternatif pembayaran bagi mereka yang tidak memiliki uang cash.

Menurut Tjiptadinata Effendi kartu kredit adalah hal berbahaya yang berpotensi menghancurkan perekonomian rumah tangga. Memang ada kemudahan yang didapatkan ketika menggunakan kartu kredit. Hanya dengan menggesek maka dalam waktu singkat benda yang kita inginkan bisa menjadi milik kita.

Namun tentu saja yang menjadi beban adalah tagihan yang datang setiap bulannya. Akibat orang mengali lubang, semakin lama semakin dalam. Hingga suatu waktu, lubang yang digali terlalu dalam dan tidak mungkin lagi ditimbun, untuk diratakan dengan tanah. Pada saat itulah kesadaran baru muncul. Dan semua sudah terlambat.

Untuk menghindari pemborosan tersebut, Tjiptadinata menyebutkan ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu; hindari kartu kredit, jika benar-benar perlu cukup satu kartu kredit saja, hentingan membeli barang sekunder, menabung, dan kembalikan kartu kredit anda dan mintalah bank untuk menutup kartu tersebut.

Tjiptadinata juga mengatakan bahwa ada dua hal penting yang harus dipersiapkan, yaitu masa depan anak dan masa tua kita. Sehingga lebih baik menahan diri untuk tidak membeli barang yang tidak dibutuhkan apalagi dengan menggunakan kartu kredit.

2. Waspada Pembajakan Akun Belanja Online yang Terkoneksi Kartu Kredit!

Ilustrasi transaksi daring. bisniskeuangan.kompas.com

Tagihan kartu kredit yang kerap menjadi momok menakutkan, ternyata malah tidak masalah bagi Adinda Mutia Muwardati. Bahkan menurutnya, memiliki kartu kredit itu menguntungkan karena bisa mendapat banyak diskon dan mencicil dengan jangka waktu tertentu.

Namun ia bercerita pernah mengalami kerugian saat menggunakan kartu kredit. Ketika itu akun tempat berbelanja online langganannya diambil alih orang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, ia memberikan tips-tips singkat untuk para pengguna kartu kredit yang seringkali berbelanja online agar tetap aman dari bahya cybercrime.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline