[caption caption="Harga bahan bakar minyak kembali turun per 1 April 2016. Sumber: AFP Foto/Sonny Thumbalaka"][/caption]Tepat pada 1 April 2016 pemerintah memberlakukan harga baru untuk bahan bakar minyak jenis premium dan solar. Harga premium yang semula Rp 6.950 turun menjadi Rp 6.450, sedangkan harga solar yang semula Rp 5.650 kini menjadi Rp 5.150.
Kebijakan ini diambil melalui rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada akhir Maret kemarin. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESD), Sudirman Said, penurunan harga BBM ini juga dipengaruhi oleh harga penilaian produk untuk perdagangan minyak di kawasan ASIA atau Mean of Platts Singapore (MOPS) yang cenderung menurun dalam tiga bulan terakhir.
Menurunnya nilai MOPS ini berimbas pada efisiensi rantai pasokan BBM. Pasokan BBM semakin stabil serta mendorong penurunan harga. Bahkan, Bank Indonesia menyambut baik kebijakan ini. Menurut Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo kebijakan ini akan ikut menjaga nilai inflasi di pasar.
Meski demikian, harga baru ini hanya akan berlaku untuk periode April hingga Juni 2016. Hari ini akan kembali dikaji oleh pemerintah dalam waktu tiga bulan mendatang dan tidak menutup kemungkinan adanya lagi penyesuaian harga.
Tentu saja turunnya harga BBM diharapkan juga akan berimbas pada penurunan harga-harga lainnya seperti harga bahan pangan dan tarif angkutan umum. Namun, tidak sedikit juga pakar yang menilai bahwa penurunan harga BBM ini tidak akan memberikan imbas berarti terhadap harga kebutuhan primer masyarakat.
Oleh karena itu, Kompasiana mengajak Kompasianer untuk berbagi ide dan opini perihal harga BBM yang turun ini. Kompasianer bisa menyertakan label BBM Turun untuk topik pilihan BBM Turun. Selain itu, ikuti juga jajak pendapat untuk voting Pro Kontra perihal "Percuma Harga BBM Turun" melalui tautan ini. (YUD)
