Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

9 Pandangan Terkait Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Diperbarui: 21 Februari 2016   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sebuah kereta api cepat China memasuki stasiun Provinsi Hebei. (ED Jones / AFP)"][/caption]

Presiden Jokowi meresmikan (21/1) dimulainya proyek kereta api cepat Jakarta - Bandung. Proyek yang dimenangkan oleh Tiongkok ini direncanakan selesai pada 2019. Tarifnya sendiri diperkirakan Rp200 ribu untuk sekali jalan. Kereta yang dirancang dengan kecepatan kira-kira 250 km itu nantinya akan menempuh jarak Jakarta - Bandung hanya dalam waktu 35 menit.

Sebelumnya, proyek ini menimbulkan polemik mengenai urgensinya bila dibandingkan dengan pentingnya pembangunan jalur kereta api di daerah luar Jawa. 

Berikut adalah 9 opini Kompasianer terpilih yang diambil dari topik pilihan Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung.

1. "Curhat! Kereta Cepat dan Ambisi China"

Kompasianer Sigit berpendapat bahwa getolnya China dalam proyek Kereta Cepat di Indonesia merupakan pertanda bahwa mereka ingin menguasai pasar Asia. Sigit juga meragukan kualitas China dalam pengerjaan proyek kereta cepat, mengingat pada 23 Juli 2011, dua kereta api supercepat China bertabrakan dan keluar dari rel di Shuangyu (dekat Wenzhou), Zhejiang, Cina, di jalur KA Ningbo-Taizhou-Wenzhou. Setidaknya 36 orang tewas dan 192 orang terluka dalam kecelakaan tersebut.

2. 5 Kejanggalan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung

Dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, kompasianer Ilyani Sudardjat menemukan 5 kejanggalan. Di antaranya perihal besarnya biaya yang dikeluarkan, permasalahan jarak Jakarta-Bandung, pasokan listrik yang dibutuhkan, analisa dampak lingkungan yang dilakukan, dan prioritas infrastruktur.

[caption caption="Ilustrasi: Tribunnews/Jeprima"]

[/caption]

3. Kereta Api Cepat Jakarta Bandung Tidak Akan Laku, Ini Penyebabnya 

Duta Besar China untuk Indonesia membanderol tiket KA cepat dengan tarif Rp200-250 ribu, dan menurut Kompasianer Asep, kereta api cepat Jakarta-Bandung tidak akan laku bila tarif tersebut tetap dilakukan, karena masih terlalu mahal. Menurutnya, kereta api cepat harus memasang tarif sesuai dompet’ masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga KA cepat bisa dinikmati semua kalangan masyarakat.

4. Kereta Api Cepat vs Kereta Api Lambat Jakarta-Bandung

Akhmad Sujadi mengulas perbandingan waktu yang digunakan kereta api cepat dan kereta api lambat untuk rute Jakarta-Bandung. Kecepatan KA dapat dipacu hingga 350 km/jam. Bandingkan dengan KA Argo Parahyangan pada koridor Purwakarta-Bandung kecepatanya hanya 60 km/jam. Cikampek-Jatinegara dapat dipacu 90 km/jam. Total waktu yang dibutuhkan masih berkisar 3 jam. Dengan KA Cepat, Jakarta-Bandung tidak sampai 1 jam.

[caption caption="Ilustrasi: Tribunnews/Jeprima"]

[/caption]

5. Kereta Api Super Cepat Cina, Antara Jakarta ke Bandung Tidak Tepat

Menurut kompasianer Ita DK pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung tidak tepat, karena jaraknya yang masih terlalu dekat. Ia mengusulkan pembangunan yang pas adalah Jakarta-Surabaya, dengan jarak yang jauh kecepatan kereta bisa dimaksimalkan hingga 350km/jam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline