Lihat ke Halaman Asli

Kompasiana

TERVERIFIKASI

Akun Resmi

Ramaikan "Festival Pasar Rakyat" di Pasar Lambocca, Bantaeng

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1429089379369434893

[caption id="attachment_410216" align="aligncenter" width="600" caption="Ramaikan Festival Pasar Rakyat di Pasar Lambocca, Bantaeng"][/caption]

Kapan terakhir kali Anda ke pasar tradisional atau pasar rakyat? Menjamurnya pusat perbelanjaan beserta supermarket yang menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari, bahkan yang biasanya hanya dapat dijumpai di pasar rakyat, seolah-olah menyingkirkan perlahan-lahan peranan pasar rakyat, terutama di kota-kota besar. Namun, benarkah pasar rakyat sebaiknya digantikan oleh supermarket yang sesuai dengan semangat modernitas? Tunggu dulu! Pasar rakyat ternyata masih memiliki peranan penting dan bagian budaya perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2012 tercatat sebanyak 9.599 pasar rakyat memasok 60% kebutuhan dasar masyarakat, dan merupakan sumber penghidupan bagi 30 juta pedagang di Indonesia.

Dengan fakta di atas, tentu saja pasar rakyat harus dilestarikan, bahkan direvitalisasi. Adalah Yayasan Danamon Peduli, mitra pembangunan pemerintah, yang sejak 2010 berpartisipasi aktif dalam merevitalisasi pasar rakyat. Di bawah naungan nama program “Pasar SEJAHTERA (Sehat, Hijau Bersih, Terawat), Danamon Peduli bersama Pemerintah Daerah mendorong pedagang yang menjadi pelaku utama perubahan, selain itu sebagai dukungan terhadap fisik pasar mengembangkan unit percontohan sebagai bentuk dukungan dari sektor swasta yang dapat diaplikasikan secara luas khususnya dalam upaya mewujudkan Pasar Sehat sesuai Kementerian Kesehatan. Hingga saat ini terdapat sembilan Pasar SEJAHTERA. Dua di antaranya sudah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah.

Memasuki tahun ke-5 perjalanan pasar SEJAHTERA, Yayasan Danamon Peduli menggelar hajatan besar bertajuk “Jelajah Pasar Rakyat Nusantara” di sejumlah pasar rakyat di Jawa. Rangkaian acara di setiap pasar terdiri atas Kompasiana Nangkring, lomba masak “amazing race” ala pedagang, bazaar kuliner, penghijauan pasar, dan panggung hiburan. Adapun pembuka acara “Jelajah Pasar Rakyat Nusantara” ini akan dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, lokasi yang indah karena diapit oleh pantai dan perbukitan tepat terletak pada tapak kaki Pulau Sulawesi. Berikut ini rincian acaranya:


  • Hari, Tanggal: Senin, 27 April 2015
  • Waktu: Pukul 8.00 - selesai waktu setempat
  • Tempat: Pasar Lambocca, Jl. Poros Bantaeng-Bulukamba, Bantaeng, Sulawesi Selatan
  • Tema: Menghidupkan Pasar Rakyat dengan Kreativitas
  • Narasumber Talkshow:

    1. Bapak Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng)
    2. Bapak Rahmat Gobel (Menteri Perdagangan)*
    3. Ibu Nila Moeloek (Menteri Kesehatan)*

  • Demo Masak: Gulai Nusantara dari Chef Bara Pattiradjawane dan Pemerhati Kuliner Arie Parikesit
  • Hiburan:panggung dangdut
  • Activity on event: Doorprize
  • Kapasitas: 15 Kompasianer
  • Kegiatan ini merupakan upaya untuk mengembalikan pasar rakyat menjadi ruang publik yang kreatif, edukatif, dan berbudaya


*to be confirmed

Daftarkan segera diri Anda melalui email ke kompasiana[at]kompasiana[dot]com dengan melampirkan data diri lengkap (Nama lengkap, URL Username Kompasiana, No. Telepon, dan Alamat). Subjek email pendaftaran “Festival Pasar Rakyat Lambocca Bantaeng“. Kompasianer yang mendaftar direkomendasikan untuk memverifikasi akunnya di SINI). Pendaftaran ditutup pada Minggu, 19 April 2015 pukul 22.00 WIB. Daftar segera dan ajak keluarga dan teman-teman Anda, gratis!

Sampai jumpa di Bantaeng! (NUR)

DAFTAR PESERTA:


  1. Heriyanto Rantelino
  2. Carabiner
  3. Wawan Kurn
  4. Alamsyah Mustapa
  5. Arif Rahman
  6. Andi Harianto
  7. Nurul Fitroh
  8. Andi Bunga Tongeng
  9. Abby Onety
  10. Anugerah Oetsman
  11. Syainullah Wahana
  12. Aidamaruf
  13. Fajiry Lebo
  14. ...
  15. ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline