[caption id="attachment_402477" align="aligncenter" width="630" caption="Ilustrasi/Kompas-Hendra A Setyawan"][/caption]
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih melemah dan belum beranjak dari Rp 13.000 per dollar AS. Pemerintah telah menjelaskan penyebab dan mencari cara memperkuat rupiah, asumsi dari berbagai pihak juga bermunculan terkait pelemahan rupiah ini.
Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan bahwa menguatnya Dollar terhadap rupiah disebabkan oleh faktor global. Dollar AS menguat terhadap hampir semua mata uang di dunia.
Meski begitu Menkeu mengatakan kondisi perekonomian domestik masih sangat terkendali, APBN pun tidak terganggu. Namun muncul berbagai anggapan, asumsi juga prediksi terkait pelemahan rupiah ini.
Ada asumsi bahwa pelemahan rupiah akan membawa dampak positif terhadap ekspor. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Dunia juga memprediksi kondisi ini bisa menguntungkan karena turis asing akan melihat Indonesia sebagai destinasi murah. Ada juga anggapan bahwa dengan angka seperti saat ini, Indonesia akan berpotensi mengalami krisis moneter seperti tahun 1998.
Bagaimana tanggapan Anda? Kirim ulasan atau reportase Anda dalam Topik Pilihan Rupiah Melemah dengan menambahkan tag: rupiahmelemah di tiap tulisan. Suarakan juga pendapat Anda di PRO-KONTRA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H