KOMPAS.com - Bioskop di China sudah mulai diizinkan beroperasi sejak pertengahan tahun lalu, setelah 6 bulan sebelumnya terpaksa tutup akibat pandemi Covid-19.
Animo masyarakat kembali ke bioskop terjadi dan terus menunjukkan tren yang terjaga hingga saat ini.
Bioskop menjadi salah satu opsi yang dimiliki oleh warga untuk tetap mendapat hiburan di tengah larangan keluar kota yang diberlakukan saat hari libur atau hari besar tiba, seperti Imlek kemarin.
Mereka antusias untuk menyaksikan film-film di layar lebar meski harus memakai masker, menjaga jarak saat di bioskop, dan melakukan pemesanan sekaligus pendataan sebelumnya melalui aplikasi.
Mengutip AP News, Jumat (26/2/2021), pendataan ini bertujuan untuk memudahkan pelacakan, jika nantinya ditemukan adanya kasus infeksi.
Untuk menjaga jarak di area bioskop, maka dilakukan pembatasan. Kursi-kursi bioskop hanya bisa diisi sebanyak 50 persen dari total kapasitas.
Jam operasional bioskop juga dibatasi, hanya dari pukul 08.00-15.00, sebagaimana dilansir Reuters, 15 Februari 2021, dari media lokal People's Daily.
Baca juga: China Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Masyarakat Umum
Pembatasan-pembatasan itu membuat banyak orang kesulitan mendapat tiket untuk pemutaran film-film yang laris-manis di pasaran.
Meski saat ini banyak film yang dapat diakses secara online, namun bioskop tetap menjadi pilihan sebagian orang, karena sensasinya yang tidak bisa digantikan dengan menonton film secara daring.
Angin segar tidak hanya diterima para pengelola bioskop, tetapi juga produsen film dari dalam negeri.