Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

[POPULER TREN] 6 Hal tentang Sertifikat Tanah Elektronik

Diperbarui: 5 Februari 2021   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga mencium sertifikat usai mengikuti penyerahan sertifikat tanah gratis oleh Presiden Joko Widodo secara virtual, di Rujab Gubernur Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (5/1/2021). Presiden RI Joko Widodo secara virtual menyerahkan sertifikat tanah gratis untuk rakyat se-Indonesia, untuk di Sulawesi Tenggara sebanyak 26.542 lembar sertfikat yang tersebar di 17 kabupaten/kota.

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah melakukan transformasi sertifikat tanah dari bentuk fisik ke elektronik menjadi perbincangan publik.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami soal kebijakan ini. Berita mengenai sertifikat tanah ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di laman Tren sepanjang Kamis (4/2/2021) hingga Jumat (5/2/2021) pagi.

Berita lainnya yang banyak dibaca mengenai video viral yang beredar soal "desa mati" di Majalengka.

Selengkapnya, berikut beberapa berita populer Tren:

1. Hal yang perlu diketahui soal sertifikat elektronik

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) akan memulai penggunaan sertifikat elektronik tahun ini.

Program ini telah dimulai di beberapa kantor pertanahan yang dinilai siap, di antaranya di Jakarta Selatan.

Apa saja yang perlu diketahui soal transformai sertifikat fisik ke elektronik? Baca beberapa berita berikut ini:

2. Video viral "desa mati" di Majalengka

Di media sosial beredar video soal keadaan desa tak berpenghuni. Dalam video itu, terlihat deretan rumah kosong yang sudah usang dan banyak ditumbuhi tumbuhan liar.

Video tersebut diunggah oleh akun channel YouTube bernama Bucin TV pada 26 Januari 2021 dan telah ditonton sebanyak 2,1 juta kali.

Diketahui, desa ini ada di Majalengka. Bagaimana ceritanya? Baca selengkapnya di sini:

Video Viral Desa Mati di Majalengka, Begini Awal Mulanya

3. Penggunaan Whatsapp Mod atau WA GB

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline