Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Jokowi Minta Rehabilitasi Rumah Korban Gempa Lombok Dipercepat

Diperbarui: 23 Maret 2019   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo mengunjungi korban gempa Lombok dalam kunjungannya ke Desa Pengempel Indah, Bertais, Sandubaya, Kota Mataram, Jumat (22/3/2019).

MATARAM, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar proses rehabilitasi rumah korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipercepat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Pengempel Indah, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Jumat (22/3/2019).

"Yang paling penting saya ingin melihat pembangunan rumah ini secepat-cepatnya bisa kita selesaikan," kata Jokowi.

Selain meninjau pembangunan rumah tahan gempa milik warga, presiden juga berkeliling untuk menyapa dan berdialog dengan warga yang menjadi korban gempa Lombok, Juli 2018 lalu.

Jokowi mengatakan, progres rehabilitasi dan rekonstruksi dari bulan Februari sampai saat ini sudah sangat meningkat.

Baca juga: Temui Korban Gempa Lombok, Mensos Salurkan Bantuan Rp 740 Juta

Hanya saja, masih ada beberapa masalah yang membuat proses pembangunan rumah tahan gempa mengalami keterlambatan.

Selain terkendala ketersediaan komponen Risha, kendala lapangan lainnya adalah suplai semen yang masih kurang.

Untuk mengatasi kelangkaan material bangunan seperti semen dan bahan bangunan lainnya, Presiden sudah memerintahkan menteri terkait untuk segera mengirimkan material bangunan yang masih kurang.

Selain itu, Jokowi ingin mengerahkan masyarakat dan TNI untuk membantu menyelesaikan pembangunan rumah warga yang terdampak gempa.

Jokowi menyampaikan, pemerintah pusat sudah mentransfer sekitar Rp 5,1 triliun dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB. Dari jumlah itu, sekitar 3,5 trilun sudah dicairkan ke masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline