KOMPAS.com – Kedua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno saling beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2019 yang bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya, Minggu (17/3/2019) malam.
Selain adu ide, mereka juga menyampaikan sejumlah janji politik guna meyakinkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada mereka 17 April nanti.
Baik Ma’ruf dan Sandiaga Uno sama-sama melontarkan janji jika saja mereka bersama pasangan masing-masing, nantinya terpilih dan diamanati untuk menjadi pemimpin negeri.
Berikut catatan singkat tentang janji-janji yang mereka tawarkan.
Ma’ruf Amin:
- Mengeluarkan 3 kartu: Kartu Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.
- Menurunkan angka stunting sebesar 10 persen dalam 5 tahun.
- JKN KIS akan dilanjutkan, PKH akan diteruskan.
- Kursus gratis berbagai macam kecakapan bagi para pencari kerja.
- Beasiswa pendidikan diteruskan hingga tingkat kuliah.
- Revitalisasi pendidikan secara struktural, agar lebih terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri.
- Upaya nonstruktural, pelatihan melalui balai latihan kerja (BUMN atau kursus).
- Membentuk Badan Riset Nasional.
- Menyediakan Dana Abadi Riset.
- Mengkoordinasikan semua alokasi dana untuk riset.
- Memaksimalkan Rencana Induk Riset Nasional.
- Meningkatkan pelayanan kesehatan, redistribusi tenaga dokter dan memastikan persediaan obat cukup.
- Memberlakukan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan, dengan Germas PIS PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga) dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
- TKA hanya bisa mengisi bidang yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja dalam negeri
Sandiaga Uno:
- Peningkatan kesejahteraan dan status guru honorer.
- UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat dan bakat.
- Konsep sekolah link and match.
- Dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS Kesehatan akan diselesaikan.
- Defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan perhitungan melibatkan putra-putri terbaik bangsa.
- Program 22 menit olahraga.
- Membenahi sistem rujukan dan pembayaran BPJS Kesehatan.
- Memberi susu atau kacang hijau pada siswa TK dan SD.
- Dunia usaha mendapatkan insentif (fiskal atau nonfiskal) jika berivestasi pada penelitian.
- Pemodelan kurikulum berbasis budi pekerti.
- Rumah siap kerja untuk para pencari kerja hingga level kecamatan dan desa.
- Riset disinergikan dengan dunia usaha dan sistem akademis.
- Menyinergikan riset dengan dunia usaha.
- TKA harus bisa berbahasa Indonesia, dan perbandingan dengan tenaga kerja lokal terukur.
- Insentif untuk perusahaan swasta dan BUMN agar buka magang.
Janji politik telah dilontarkan, tugas kita semua untuk selalu mengawal janji-janji yang telah diucapkan.
Siapa pun yang terpilih nantinya, Indonesia pantas mendapatkan pemimpin terbaik yang menepati segala ucapannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H