Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Berikut Catatan Janji Ma'ruf Amin dan Sandiaga dalam Debat Cawapres

Diperbarui: 18 Maret 2019   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin berjabat tangan dengan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam debat ketiga Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam. Peserta debat ketiga kali ini adalah cawapres masing-masing paslon dengan tema yang diangkat adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

KOMPAS.com – Kedua calon wakil presiden, Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno saling beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2019 yang bertema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya, Minggu (17/3/2019) malam.

Selain adu ide, mereka juga menyampaikan sejumlah janji politik guna meyakinkan masyarakat untuk menjatuhkan pilihannya kepada mereka 17 April nanti.

Baik Ma’ruf dan Sandiaga Uno sama-sama melontarkan janji jika saja mereka bersama pasangan masing-masing, nantinya terpilih dan diamanati untuk menjadi pemimpin negeri.

Berikut catatan singkat tentang janji-janji yang mereka tawarkan.

Ma’ruf Amin:

  • Mengeluarkan 3 kartu: Kartu Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja.
  • Menurunkan angka stunting sebesar 10 persen dalam 5 tahun.
  • JKN KIS akan dilanjutkan, PKH akan diteruskan.
  • Kursus gratis berbagai macam kecakapan bagi para pencari kerja.
  • Beasiswa pendidikan diteruskan hingga tingkat kuliah.
  • Revitalisasi pendidikan secara struktural, agar lebih terkoneksi dengan dunia usaha dan dunia industri.
  • Upaya nonstruktural, pelatihan melalui balai latihan kerja (BUMN atau kursus).
  • Membentuk Badan Riset Nasional.
  • Menyediakan Dana Abadi Riset.
  • Mengkoordinasikan semua alokasi dana untuk riset.
  • Memaksimalkan Rencana Induk Riset Nasional.
  • Meningkatkan pelayanan kesehatan, redistribusi tenaga dokter dan memastikan persediaan obat cukup.
  • Memberlakukan tindakan preventif untuk menjaga kesehatan, dengan Germas PIS PK (Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga) dan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
  • TKA hanya bisa mengisi bidang yang tidak bisa dipenuhi oleh tenaga kerja dalam negeri

Sandiaga Uno: 

  • Peningkatan kesejahteraan dan status guru honorer.
  • UN dihentikan, diganti dengan penelusuran minat dan bakat.
  • Konsep sekolah link and match.
  • Dalam 200 hari pertama akar permasalahan BPJS Kesehatan akan diselesaikan.
  • Defisit BPJS Kesehatan ditutup dengan perhitungan melibatkan putra-putri terbaik bangsa.
  • Program 22 menit olahraga.
  • Membenahi sistem rujukan dan pembayaran BPJS Kesehatan.
  • Memberi susu atau kacang hijau pada siswa TK dan SD.
  • Dunia usaha mendapatkan insentif (fiskal atau nonfiskal) jika berivestasi pada penelitian.
  • Pemodelan kurikulum berbasis budi pekerti.
  • Rumah siap kerja untuk para pencari kerja hingga level kecamatan dan desa.
  • Riset disinergikan dengan dunia usaha dan sistem akademis.
  • Menyinergikan riset dengan dunia usaha.
  • TKA harus bisa berbahasa Indonesia, dan perbandingan dengan tenaga kerja lokal terukur.
  • Insentif untuk perusahaan swasta dan BUMN agar buka magang.

Janji politik telah dilontarkan, tugas kita semua untuk selalu mengawal janji-janji yang telah diucapkan.

Siapa pun yang terpilih nantinya, Indonesia pantas mendapatkan pemimpin terbaik yang menepati segala ucapannya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline