Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Polisi Sebut Kebakaran Lahan di Pelalawan, Riau, Diduga Disengaja

Diperbarui: 10 Maret 2019   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya pemadaman karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Jumat (23/2/2019).

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pihak kepolisian sedang menyelidiki penyebab kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan, Riau. Polisi menyebut bahwa lahan tersebut diduga sengaja dibakar.

"Kalau kemungkinan, kecenderungan iya (sengaja dibakar). Karena kalau gak dibakar gak mungkin terbakar. Tapi kemungkinan besar itu pasti dibakar. Dan, kita yakin ini (dibakar), makanya kita cari (pelakunya)," kata Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (10/3/2019).

Dia menyebutkan, saat ini tim Satuan Reserse Kriminal Satreskrim (Satreskrim) Polres Pelalawan sudah diturunkan untuk melakukan penyelidikan.

"Tim Satreskrim saya sudah turun beberapa hari melakukan penyelidikan. Kita sudah periksa beberapa orang untuk diambil keterangan, untuk bisa kita ketahui siapa pelakunya," kata Kaswandi.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Pelalawan Riau Meluas ke Lahan Perusahaan

Lokasi kebakaran saat ini terdapat di lahan milik PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) di Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Kebakaran lahan gambut tersebut mengeluarkan asap yang sangat tebal.

"Yang terbakar lahan milik perusahaan yang di bagian pinggirnya saja. Untuk luasnya, seperti yang kita lihat sekarang sekitar satu hektar," ujar Kaswandi.

Namun, dia menegaskan, api berawal dari lahan masyarakat yang terbakar di Desa Pangkalan Terap, Kecamatan Meranti, sepekan lalu. Api kemudian meluas hingga ke lahan PT SSS.

Untuk jumlah luas lahan yang terbakar dari awal, dikatakan Kaswandi, diperkirakan tujuh hektar.

Baca juga: Ratusan Petugas Padamkan Kebakaran Lahan di 2 Desa di Pelalawan, Riau

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline