Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Honda Akan Tutup Pabriknya di Inggris, 3.500 Pekerja Terancam PHK

Diperbarui: 19 Februari 2019   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo Honda.

LONDON, KOMPAS.com - Honda baru saja memberikan pengumuman yang menggemparkan industri otomotif Inggris.

Seperti dikutip CNN, Selasa (19/2/2019), produsen mobil asal Jepang tersebut menyatakan akan menutup pabriknya di salah satu kota di Inggris, Swindon, yang memperkerjakan 3.500 orang.

Dengan ditutupnya pabrik dengan kapasitas produksi besar tersebut, tak hanya pegawai pabrik saja yang terancam kehilangan pekerjaan, tetapi juga ribuan lainnya seperti pemasok bahan baku serta bisnis lainnya.

Honda telah memroduksi lebih dari 3 juta mobil melalui pabriknya di Swindon yang telah dibuka sejak 30 tahun lalu. Pabrik yang akan ditutup pada 2021 tersebut saat ini memiliki kapasitas produksi sebesar 150.000 mobil tipe Civic yang digunakan oleh 70 negara.

Pabrik Honda di Swindon merupakan satu-satunya pabrik Honda di kawasan Uni Eropa. Restrukturasi pabrik tersebut dikatakan juga akan memengaruhi bisnis Honda di Turki, yang saat ini tengah memproduksi 38.000 sedan Civic setiap tahunnya.

Honda menyatakan akan memindahkan pusat produksinya di kawasan Jepang, Amerika Utara, dan China.

Presiden Honda Motor Eropa Katsushi Impue mengatakan dalam keterangan tertulis, bahwa restrukturasi diperlukan untuk percepatan strategi elektrifikasi perusahaan lantaran industri otomotif sendiri tengah menghadapi berbagai perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Keterangan tertulis tersebut tidak menjelaskan adanya dampak Brexit terhadap penutupan pabrik, CEO Honda Takahiro Hachigo pun menegaskan keputusan penutupan pabrik tidak ada kaitannya dengan Brexit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline