Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Jokowi Sebut 4 Unicorn Belum Cukup, Perlu Siapkan 1.000 Startup Baru

Diperbarui: 17 Februari 2019   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat yang diikuti Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengungkapkan, empat dari tujuh unicorn di ASEAN berasal dari Indonesia.

Jumlah itu, kata capres petahana ini, masih kurang. Jokowi ingin Indonesia memiliki lebih banyak lagi unicorn. Unicorn adalah sebutan untuk perusahaan rintisan (startup) swasta yang nilai kapitalisasinya lebih dari 1 miliar dollar AS.

Untuk mendukung itu, Jokowi menuturkan, pemerintahannya saat ini sedang menyiapkan 1.000 Startup baru.

"Startup (perusahaan rintisan) baru ini akan kita link-kan dengan inkubator-inkubator global agar memiliki akses supaya inovasi mereka bisa dikembangkan di negara-negara lain," ujar Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Baca juga: Jokowi Dorong Startup Lain Susul Empat Unicorn di Indonesia

Jokowi juga mengatakan, pemerintahannya bakal memudahkan regulasi untuk mendorong lahirnya startup.

"Kita dorong tanpa regulasi yang sangat ketat. Mereka mendaftarkan lewat online juga bisa," ujar Jokowi.

Untuk itu, Indonesia diharapkan bisa menyongsong Revolusi Industri 4.0 dengan sumber daya manusia yang berkualitas.

Selain itu, menurut Jokowi, pemerintahannya juga sedang membangun infrastruktur teknologi informasi. Salah satunya adalah pembangunan Palapa Ring.

Baca juga: Kenapa Unicorn Muncul di Indonesia?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline