Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Sri Mulyani: Jokowi Akselerasi "Blueprint" Pembangunan Infrastruktur SBY

Diperbarui: 8 Januari 2019   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika ditemui awak media selepas Upacara Peringatan Hari Pahlawan di kawasan Kementerian Keuangan, Senin (12/11/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapan, pembangunan infrastuktur dalam 4 tahun belakangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keberlanjutan pemerintahan sebelumnya.

"Sebenarnya waktu zaman (pemerintahan) Pak SBY juga sudah punya blueprint konektivitas, zaman Pak Jokowi kemudian banyak melanjutkan dan mengakselerasi," ujarnya dalam acara diskusi Outlook 2019 di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Pembangunan infrastruktur tak hanya bergantung kepada anggaran di APBN atau APBD. Namun, juga banyak melibatkan perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta.

Baca juga: Soal Infrastruktur, Ini yang Bedakan Jokowi dengan Pemerintahan Sebelumnya

Sehingga, dana pembangungan tak melulu berasal dari kas negara tetapi juga dari badan usaha. Pembangunan dapat dibiayai dana dari pinjaman badan usaha atau sekuritisasi.

Sri Mulyani mengatakan, pembangunan infrastuktur selama 4 tahun terakhir merupakan hal yang perlu dilakukan. Sebab, infrastuktur di Indonesia sudah tertinggal dari negara lain.

"Ini adalah infrastuktur untuk mengejar ketertinggalan. Dibandingkan ASEAN saja kita tertinggal, terutama ASEAN 5," kata dia.

Baca juga: Serapan SBSN untuk Infrastruktur Capai Rp 20,15 Triliun

Meski begitu, pada 2019, ucap Sri Mulyani, pemerintah tidak hanya akan fokus membangun infrastuktur, namun juga sumberdaya manusia. Hal ini merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.

Peningkatan kualitas SDM merupakan investasi besar bangsa Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain di tengah era persaingan global saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline