Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Warga Komplain Proyek Trans Studio Cibubur, Pemkot Surati Adik CT

Diperbarui: 13 Desember 2018   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Area pengembangan Trans Studio Cibubur seluas 4,1 hektar.

DEPOK, KOMPAS.com - Pemkot Depok melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) melayangkan surat imbauan permintaan pertanggungjawaban kepada Chairal Tanjung selaku salah satu penanggung jawab proyek PT Trans Property di Jalan Alternatif Cibubur, Harjamukti, Cimanggis, Depok.

Chairal merupakan adik dari konglomerat Chairul Tanjung, pemilik CT Corps yang dikenal dengan panggilan Anak Singkong.

"Iya benar, surat itu sudah kami ajukan (ke Chairal Tanjung) sekitar sepekan lalu. Kalau enggak salah, (bersurat) itu pada Jumat (7/12/2018) lalu," ucap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok Yulistiani Mochtar saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/12/2018).

Surat imbauan yang dilayangkan ke Chairal berupa permintaan pertanggungjawaban pihak Trans Studio karena proses pembangunan Trans Studio di sana dikeluhkan oleh seorang warga bernama Agus Priha ke alamat e-mail pengaduan@depok.go.id.

Baca juga: Hujan Angin di Bandung, Atap Trans Studio Terbang

"Jadi, salah satu warga mengeluh karena Jalan Jambore banjir yang lokasinya tepat sebelah proyek pembangunan gedung Trans Studio Cibubur. Ia mengatakan, drainase Trans Studio ini lebih tinggi dari Jalan Jambore, sehingga daerah itu kerap banjir. Kemudian, keluhan dari warga ini yang kami teruskan ke pihak pengelola," ucap Yulis.

Yulis mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi banjir di Jalan Jambore.

"Setelah mendapat pengaduan, pihak kami ke sana melakukan pengecekan. Terus, iya terbukti banjir di sana," ucap Yulis.

Namun, Yulis enggan mengatakan kalau penyebab banjir tersebut karena posisi drainasenya lebih tinggi dibandingkan Jalan Jambore .

"Iya (kami) ke sana lihat daerah sana banjir, tapi saya belum pastikan juga drainasenya bagaimana. Kalau kami berpikir positif ya, bangunan itu kan belum selesai, jadi kami belum bisa bilang juga kalau posisi drainasenya lebih tinggi dari jalan raya atau tidak," ucap Yulis.

Yulis mengatakan, Jalan Jambore diketahui sudah lama menjadi daerah langganan banjir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline