Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

PKS DKI: Kami Tak Mengancam, Cuma Mengingatkan Gerindra Penuhi Janji

Diperbarui: 4 November 2018   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - PKS DKI tidak sedang mengancam akan mematikan mesin partai pada Pemilihan Presiden 2019 jika tidak mencapai kesepakatan dengan Partai Gerindra untuk mendapatkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

PKS DKI hanya mengingatkan Partai Gerindra untuk memenuhi janjinya, yakni menyerahkan kursi wagub DKI kepada PKS, sesuai komitmen antara Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Enggak apa-apa (Gerindra) enggak merasa terancam. Kami enggak mau mengancam juga, cuma kami mengingatkan saja, kalau begitu (Gerindra) penuhi janjinya, mengajak memenuhi janji," kata Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi saat dihubungi, Kamis (1/11/2018).

Baca juga: PKS DKI: Tak Ada Perintah Matikan Mesin Partai tetapi PKS Itu Partai Kader

Suhaimi menyampaikan, sejak awal, para kader PKS tingkat provinsi dan ranting se-Jakarta memegang komitmen Sohibul dan Prabowo itu. Mereka meyakini informasi yang disampaikan para petinggi PKS bahwa Prabowo menyerahkan kursi wagub DKI kepada PKS.

"Itu kan di tingkat pusat memberikan sebuah pernyataan bahwa wagub itu hanya PKS. Itu kami dengar dari pimpinan kami. Kami mesti percaya dengan pimpinan kami kan," kata Suhaimi.

Karena pembahasan masih alot dan Gerindra tak kunjung menyerahkan kursi wagub, Suhaimi menyebut banyak kader PKS di Jakarta yang merasa kecewa. Hal itu pasti akan berdampak pada matinya mesin partai PKS DKI pada Pilpres 2019.

"Banyak kader yang kecewa, (mereka) gemas, pada gemas," ucapnya.

Baca juga: PKS: Kami Hanya Ingatkan Komitmen yang Disampaikan Pak Prabowo

Jika Gerindra tidak menepati janji, kata Suhaimi, kepercayaan masyarakat juga akan hilang. Hal ini bisa memengaruhi perolehan suara Prabowo-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

"Ketika masyarakat merasa janji enggak ditepati, kemudian kecewa, itu yang berdampak, nuansa koalisi itu di situ, pasti akan berdampak pada suara. Itu yang kami ingatkan," tutur Suhaimi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline