Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Siap-siap, Indonesia Bakal Punya Juara Dunia Balap Sepeda Downhill

Diperbarui: 27 September 2018   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Khoiful Mukhib pada kompetisi 76 Indonesian Downhill (76 IDH)


KOMPAS.com
– Indonesia berpotensi melahirkan pebalap sepeda downhill kelas dunia. Itu bukan impian kosong, karena perolehan dua emas dan satu perunggu dari nomor downhill pada Asian Games 2018 lalu sudah bisa dijadikan bukti.

Dialah Khoiful Mukhib. Peraih medali emas di nomor downhill putera Asian Games 2018 ini bahkan pernah menjajal Kejuaraan Dunia Downhill di Australia pada 2017 lalu.

Waktu itu, pemuda asal Jepara, Jawa Tengah ini berhasil menduduki posisi ke-63. Mukhib bisa mengikuti ajang tersebut karena masuk dalam 3 besar pebalap nasional yang punya poin United Cycling International (UCL ) terbanyak se-Indonesia.

Sebagai informasi, UCL merupakan induk internasional olahraga balap sepeda, termasuk mountaian bike (MTB) atau sepeda gunung. Balap sepeda downhill atau menuruni bukit merupakan salah satu nomor balap dari MTB.

Nah, untuk MTB ada banyak kejuaraan tingkat lokal dan internasional yang masuk kalender resmi event UCL. Pebalap-pebalap yang mengikuti kompetisi tersebut kemudian mendapat poin UCL.

Di Indonesia, kejuaraan 76 Indonesian Downhill (76 IDH) masuk dalam kalender resmi UCL. 76 IDH masuk karena sudah memenuhi standar internasional kompetisi downhill yang ditetapkan UCL.

“Sudah dari tahun 2015, 76 IDH masuk dalam kalender event kejuaraan UCL. Namun, tidak semua kelas yang dipertandingkan masuk kalender, hanya kelas Man Elite dan Women Elite saja,” ucap Manager 76 Rider Rudy Purnomo kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).

Penilaian poin UCL

Untuk sistem penilaian poin pebalap, UCI menilainya berdasarkan kategori trek dari setiap seri di 76 IDH. Organisasi ini mengelompokkan trek di 76 IDH menjadi 3 kategori, yaitu golongan C1, C2 dan C3.

Untuk C1 berarti tingkat kesulitan trek tinggi, C2 menengah dan C3 tidak terlalu sulit. Pebalap downhill yang menjuarai trek kategori C1 akan mendapat 40 poin UCL, juara kedua 30 poin dan juara ketiga 20 poin.

Sementara itu, pada kategori C2, pemenang balapan mendapat 30 poin, juara kedua 20 poin dan juara ketiga 10 poin. Adapun pada trek kelompok C3 pemenang race dapat 25 poin, peringkat kedua 15 poin dan ranking ketiga 10 poin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline