Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Muhammadiyah Minta Pemilu 2019 Tidak Memicu Perpecahan

Diperbarui: 12 Agustus 2018   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir usai diterima Presiden Jokowi di Istana bersama 177 mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/8/2018) siang.

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta agar momen Pemilu 2019 tidak memicu perpecahan.

Haedar mengatakan, semua komponen bangsa harus menyadari bahwa perbedaan pandangan politik dalam memilih pemimpin adalah hal biasa.

Karenanya, ia meminta supaya tidak ada anggapan yang berlebihan atas perbedaan pandangan itu. Apalagi yang menyangkut suku, agama dan ras.

"Kami berharap seluruh komponen bangsa, pilihan politik boleh berbeda, tidak perlu cari justifikasi yang berlebihan. Entah pada agama, pada etnik, pada SARA maupun pada argumen-argumen lain," katanya usai menyampaikan pidato kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kota Malang, Minggu (12/8/2018).

"Lakukan pilihan politik secara normal. Karena itu politik yang sifatnya reguler," katanya.

Menurutnya, Pemilu 2019 yang akan datang adalah hal biasa. Sebagai negara demokrasi, pemilu menjadi hal yang rutin dilaksanakan.

"Lima tahunan warga kita ini memilih kan. Karena itu biasakan saja memilih itu. Sebagai pilihan praktis tapi dengan jiwa cerdas dan kebersamaan," katanya.

Baca juga: Muhammadiyah: Kalau Ormas Berpolitik kayak Parpol, Sistem Politik Bisa Kacau

Oleh karenanya, Haedar meminta supaya tidak ada perpecahan hanya karena berbeda pilihan politik.

Haedar juga meminta tidak ada justifikasi yang berlebihan terhadap calon tertentu. Sebab menurutnya, setiap calon yang bersaing memiliki niatan yang baik untuk membangun bangsa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline