Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

PBNU Akui Tak Undang Cak Imin ke Pertemuan Para Kiai

Diperbarui: 5 Agustus 2018   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya tidak mengundang Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk datang dalam pertemuan kiai se-Indonesia.

Menurut Marsudi, seharusnya Muhaimin atau yang akrab disapa Cak Imin lah yang datang berkunjung ke acara pertemuan para kiai tersebut.

“Ya, karena ini (pertemuan antara kiai se-Indonesia) beliau yang datang ke sini, jadi kita tidak mengundang. Kita menerima, jadi kita bukan mengundang apalagi ngundang Cak Imin ya nggak,” ujar Marsudi di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.

Para kiai, kata Marsudi, mendukung Ketua Umum Partai Kebangsaan Indonesia (PKB) Cak Imin menjadi cawapres bagi Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019.

“Ini aspirasinya beliau-beliau para kiai, pengurus-pengurus pondok pesantren yang tersebar seantero Indonesia,” kata Marsudi.

Baca juga: Para Kiai Sepakat Dukung Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi

Di sisi lain, saat ditanya apakah aspirasi dari para kiai itu merupakan salah satu bentuk desakan kepada Jokowi untuk “meminang” Cak Imin menjadi cawapres, Marsudi menjawab, "tergantung kepada perasaannya, kalau perasaannya sampeyan begitu nggak tahu saya.”

Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar tak hadir dalam pertemuan dengan para alim ulama.

Rencananya, puluhan perwakilan alim ulama melakukan pertemuan dengan Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin di kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (4/8/2018) malam.

“(Cak Imin) tidak hadir,” kata Wakil Sekjen PKB Jazilul Fawaid saat dikonfirmasi, Sabtu (4/8/2018) malam.

Baca juga: Cak Imin Tak Hadir dalam Pertemuan dengan Ulama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline