Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

133 Gempa Susulan Guncang Lombok, Masyarakat Diminta Waspada

Diperbarui: 29 Juli 2018   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga korban gempa mendapatkan perawatan di luar sebuah puskesmas di Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 Wita.| Kompas.com

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dwikorita Karnawati meminta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman gempa susulan meskipun dengan intensitas dan magnitude yang kecil.

"Hingga saat ini (pukul 15.00) telah terjadi 133 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 5,7 SR. Karenanya kami meminta masyarakat untuk tetap waspada namun tetap tenang dan jangan panik," ungkap Dwikorita, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/7/2018).

Dwikorita juga meminta masyarakat untuk tidak mempercayai hoaks yang menyebar pasca gempa. Hingga saat ini, kata dia, BMKG terus memantau perkembangan gempa dari Pusat Gempa Nasional (PGN) Jakarta.

"Guna mengantisipasi munculnya informasi simpang siur dan hoaks, BMKG melalui akun Twitter @InfoBMKG akan terus menginformasikan perkembangan gempa," sebutnya.

Baca juga: Gempa Lombok, BMKG Minta Masyarakat Waspada Gempa Susulan

Dwikorita menambahkan, sehubungan dengan masih adanya gempa-gempa susulan, masyarakat dihimbau supaya tidak menempati bangunan-bangunan yang kondisinya sudah rusak akibat gempa utama.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi tektonik mengguncang Lombok, Bali dan Sumbawa Minggu (29/7) dengan magnitudo 6,4. Gempa yang terjadi sekitar pukul 05.47 WIB tersebut terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Propinsi Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 24 km.

Lebih lanjut, Dwikorita menerangkan hasil analisis BMKG bahwa gempa bumi yang terjadi di Lombok merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Gempa bumi dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempabumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI). Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline