Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Ini Alasan Johan Budi Jadi Caleg DPR dari PDI-P

Diperbarui: 17 Juli 2018   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo, Senin (11/12/2017)

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Pribowo membenarkan dirinya maju sebagai calon anggota DPR periode 2014-2019 dari PDI Perjuangan.

Ia mengaku, sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan maju menjadi calon wakil rakyat.

Johan terdaftar dari daerah pemilihan Jawa Timur VII meliputi Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek.

"Keputusan ini saya ambil setelah melakukan evaluasi terhadap tugas dan pekerjaan saya saat ini dan perenungan dalam enam bulan terakhir, serta juga sudah berdiskusi dengan keluarga. Saya memutuskan untuk beralih dalam ladang pengabdian yang berbeda, yaitu melalui jalur politik," ujar Johan dalam pesan singkat, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Johan Budi Maju Jadi Caleg PDI-P

Johan menambahkan, dalam perenungan tersebut, ia ditawari PDI-P menjadi caleg. Ia merasa akan bisa berbuat lebih banyak untuk negara jika menjadi anggota DPR.

"PDI-P menjadi pilihan saya karena saya menganggap PDI-P adalah partai yang lebih banyak menyentuh dan bicara tentang rakyat kecil," ujar mantan pimpinan KPK itu.

"Selain itu, konsep PDI-P tentang negara kesatuan RI berdasarkan Pancasila serta paham nasionalis religius yang diusung PDI-P sesuai dengan prinsip saya dalam bernegara," pungkas Johan.

Baca juga: Johan Budi Jadi Caleg PDI-P, Ini Komentar Wapres Kalla

Johan sebelumnya bukan kader PDI-P. Namanya dikenal publik sejak ia menjadi Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pada saat KPK mengalami kekosongan kepemimpinan pada Februari 2015 lalu, ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Pelaksana Tugas Pimpinan KPK.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline