Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Golkar Anggap Hasil Pilkada Jabar dan Jateng Tak Mengancam Jokowi

Diperbarui: 29 Juni 2018   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily berpendapat bahwa hasil pilkada di Jawa Barat dan Jawa Tengah tak akan menjadi ancaman bagi perolehan suara Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Berdasarkan hasil quick count atau hitung sejumlah lembaga, pasangan Sudrajat-Syaikhu yang diusung Partai Gerindra, PKS dan PAN, berada di urutan kedua. Mereka bersaing ketat dengan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di posisi pertama.

Padahal hasil survei beberapa lembaga sebelumnya justru memprediksi pasangan Ridwan Kamil-Uu akan bersaing ketat dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Partai Golkar bersama Partai Demokrat.

Sementara di Jawa Tengah, pasangan yang diusung Gerindra, Sudirman Said-Ida Fauziyah, bersaing ketat dengan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin.

"Buat kami tidak menjadi ancaman serius. Walaupun perlu waspada, ini proses yang dinamis," ujar Ace saat ditemui di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).

"Jangan anggap apa yang terjadi pilkada di Jabar dan Jateng itu sesuatu yang menakutkan buat Jokowi," kata Ace.

Baca juga: Ketua DPP Golkar: Kekalahan PDI-P Bukan Kekalahan Pak Jokowi

Menurut Ace, meski pasangan Sudrajat-Syaikhu memperoleh suara rata-rata 29 persen, namun perolehan suara dari pasangan calon lain yang didukung partai pemerintah masih lebih banyak, yakni 71 persen.

"Di Jabar, pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu) itu 29 persen, tapi kan di luar Asyik itu ada 71 persen partai pendukung Jokowi," kata Ace.

Sedangkan di Jawa Tengah, Ace mengakui perolehan suara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah cukup fenomenal.

Kendati demikian, tingginya perolehan suara tersebut tak dapat dilepaskan dari pengaruh PKB.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline