JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta berulang tahun yang ke-491, Jumat (22/6/2018). Di usianya yang tua ini, sederet masalah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Sosiolog Universitas Indonesia Daisy Indira Yasmine menyebut kualitas kehidupan sosial budaya kota masih perlu ditingkatkan. Belum lagi masalah perkotaan yang seakan tak pernah bisa diselesaikan.
"Kemacetan, daerah padat kumuh yang perlu diperbaharui menjadi lingkungan tempat tinggal yang bersih sehat dan indah," kata Daisy kepada Kompas.com, Jumat (22/6/2018).
Baca juga: Tema Ulang Tahun ke-491 DKI Jakarta, Adil, Maju, Bahagia
Selain itu, Daisy menyebut masih banyak kebutuhan dasar warganya yang belum terpenuhi di Ibu Kota.
Banyak anak putus sekolah. Berdasarkan data ikhtisar pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, jumlah siswa putus sekolah di DKI pada tahun 2016/2017 di tingkat SD sebanyak 982, SMP sebanyak 1.080, SMA sebanyak 606, dan SMK sebanyak 2.690 siswa.
Kaum muda juga banyak yang yang hidup di lingkungan kurang kondusif dan kesulitan mengakses lapangan kerja. Berdasarkan data BPS DKI, pada bulan Februari 2018, tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,34 persen.
Kurangnya ruang publik
Belum lagi soal minimnya ruang publik untuk berekspresi secara kultural.
"Ruang ekspresi kaum muda kota masih kurang, dan tidak merata untuk semua kelas sosial. Misal untuk panggung musik, teater, mural atau berbagai bentuk seni lainnya, belum di kelola secara serius juga," ujar Daisy.