Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Elektabilitas Jokowi Tinggi, Politisi PDI-P Sebut Politik Identitas Tak Laku

Diperbarui: 23 Mei 2018   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo memberikan kata sambutan saat meresmikan gedung Pondok Pesantren Modern Terpadu (PMT), Buya Hamka, Padang, Sumatera Barat, Senin (21/5/2018). Joko Widodo mengatakan dengan diresmikannya Pondok Pesantren Modern Terpadu ini bukti nyata bahwa cita-cita Buya Hamka telah berhasil menebus waktu dan generasi saat ini.

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait meyakini bahwa permainan politik identitas sudah tidak laku untuk memengaruhi pemilih dalam Pemilu Presiden 2019.

Hal ini terlihat dari elektabilitas Presiden Joko Widodo sebagai petahana yang tetap tinggi meskipun politik identitas masih kerap menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Semakin hari, apalagi jelang Pilpres 2019, dukungan publik ke Jokowi semakin kuat dan tinggi," kata Maruarar kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2018) malam.

Maruarar mengacu pada survei Indo Barometer yang dirilis kemarin. Presiden Jokowi sebagai petahana memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 40,7 persen.

Elektabilitas Jokowi masih unggul cukup jauh dari pesaing terkuatnya, Prabowo Subianto, yang hanya dipilih 19 persen responden.

Baca juga: Nawacita Jokowi Dinilai Rentan Diserang Oposisi Jelang Pilpres 2019

Menurut Maruarar, hampir tidak ada parpol atau tokoh yang mengaku telah memainkan politik identitas. Namun realitanya hal itu terjadi saat ini.

Untungnya, menurut dia, politik identitas itu tak memengaruhi pilihan rakyat terhadap Jokowi. Rakyat cukup cerdas untuk memilih berdasarkan kinerja dan kapabilitas.

"Hampir tidak ada orang Indonesia yang menginginkan politik identitas digunakan untuk memenangkan suatu kontestasi," kata anggota Komisi XI DPR ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline