Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Polisi Masih Negosiasi dengan Para Tahanan di Mako Brimob

Diperbarui: 9 Mei 2018   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam.

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian masih bernegosiasi dengan para tahanan di rumah tahanan di Mako Brimob, Depok. Polisi meminta mereka menaati aturan.

Masyarakat diminta tetap tenang menyikapi peristiwa keributan di Rutan yang melibatkan para tahanan dengan polisi.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal di sekitar Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

"Masyarakat harap tenang bahwa kami meyakinkan situasi dapat kami kendalikan. Upaya-upaya kepolisian terus kami lakukan, soft approach, pendekatan dan upaya-upaya lain juga sudah kami lakukan karena ini adalah proses negosiasi dan juga ini memerlukan proses. Sampai saat ini situasi dapat dikendalikan," tutur Iqbal.

Baca juga : Polri: Sepele, Pemicu Keributan di Mako Brimob Hanya karena Makanan 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal saat memberikan keterangan pada awak media yang meliput tak jauh dari gerbang Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

Namun, ia tak mengonfirmasi apakah di dalam rutan Mako Brimob terjadi penyanderaan oleh narapidana terorisme.

"Kami belum bisa sampaikan saat ini karena kami dalam tahapan-tahapan untuk melakukan komunikasi, negosiasi," ucapnya.

Baca juga : Fadli Zon: Di Mako Brimob Saja Ada Kerusuhan, apalagi Tempat Lain 

Menurut Iqbal, insiden di rutan Mako Brimob berawal dari keributan antara tahanan dan petugas di salah satu blok tahanan.

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu, pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline