Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Kisah Huang Hua, Mantan Rival Susi Susanti dari China yang Memutuskan Jadi WNI (2)

Diperbarui: 19 April 2018   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Huang Hua bersama suaminya, Tjandra Budi Darmawan, berpose sebelum bermain ketoprak Rebut Kuasa pada perayaan Imlek di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

KLATEN, KOMPAS.com - Pada era 1990-an, nama Huang Hua dikenal baik oleh warga Indonesia. Pasalnya, perempuan asal Nanning, Guangxi, China, ini merupakan rival berat pebulutangkis putri kebanggaan Indonesia, Susi Susanti.

Laga keduanya kerap dinantikan dan memberikan ketegangan bagi para pendukungnya masing-masing.

Siapa sangka, Huang Hua akhirnya menetap di Indonesia, tepatnya di Klaten, Jawa Tengah.

Dia tinggal di Klaten setelah menikah dengan pria Indonesia bernama Tjandra Budi Darmawan lalu berubah kewarnegaraan menjadi WN Indonesia.

Saat ditemui di kediamannya pada 1 April 2018, Huang Hua yang kini lancar berbahasa Indonesia bercerita, selama 25 tahun menetap di Klaten, Jawa Tengah, dia tak aktif lagi di dunia bulu tangkis.

Dia memilih menjadi ibu rumah tangga, mengurus tiga putranya, dan membantu suaminya mengembangkan bisnis properti.

Bermain ketoprak. Huang Hua berdialog dengan Jagawara yang diperankan suaminya, Tjandra Budi Darmawan, saat bermain ketoprak Rebut Kuasa pada perayaan Imlek di Klaten, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Huang Hua mengaku masih sering berkomunikasi dengan Susi Susanti. Meski menjadi rival berat di lapangan, hubungan keduanya sangat baik.

(Baca juga: Kisah Huang Hua, Mantan Pebulu Tangkis Dunia Asal China yang Menetap di Klaten (1)

Dia dan sang suami bahkan juga beberapa kali menyempatkan diri menyambangi dan berdiskusi dengan Susi di markas pelatnas PBSI di Jakarta.

Huang Hua juga tak pernah terpikirkan mengikuti jejak Susi Susanti yang berbisnis peranti bulu tangkis meski dia juga memiliki modal sebagai mantan pemain nomor satu dunia. Menurut dia, namanya tidak sebesar Susi Susanti di Indonesia.

"Nama saya kurang besar untuk membuat itu. Saya sekarang malah pintar buat bakpao. Siapa tahu bakpao saya laku," tuturnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline