Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Wacana Jadikan Prabowo Cawapres Masih Dibahas Koalisi Jokowi

Diperbarui: 14 April 2018   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai berkuda bersama disela-sela pertemuan mereka di Padepokan Garuda Yaksa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). Selain sebagai bentuk silaturahmi, pertemuan itu juga untuk mendiskusikan berbagai permasalahan di Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno membenarkan adanya keinginan untuk memasangkan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2019.

Tujuannya yakni menghindari perpecahan antara pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo.

"Karena platform ke depan, persatuan nasional lebih penting dibanding siapa yang akan jadi Presiden. Itu sebabnya muncul salah satu pandangan seperti itu (memasangkan Jokowi dan Prabowo)," kata Hendrawan kepadaKompas.com, Sabtu (14/4/2018).

 Menurut Hendrawan, saat ini wacana tersebut masih terus dibahas oleh Jokowi dan parpol koalisi. Belum ada keputusan final yang sudah disepakati.

 "Komunikasi politik (dengan Prabowo) masih terus berlangsung. Sekarang pun masih terus berlangsung," kata Hendrawan.

Baca juga : Jokowi Minta Sebutkan 17.000 Pulau di Indonesia, Jawaban Wanita Ini Bikin Dia Kagum

 Hendrawan menyadari, belakangan Prabowo sudah menyatakan kesiapannya untuk menerima mandat kader Partai Gerindra dan maju sebagai calon presiden.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam Rapat Koordinasi Nasional Partai Gerindra di kediamannya, 11 April lalu.

 Namun, Hendrawan menilai pernyataan Prabowo yang mengaku siap nyapres itu tidak berarti apa pun. "Semua partai politik ketua umumnya siap dong," kata anggota Komisi XI DPR ini.

 Oleh karena itu, Hendrawan meyakini peluang Jokowi untuk berduet dengan Prabowo masih terbuka lebar. Semuanya tergantung kesepakatan antara Jokowi, parpol koalisi, dan Prabowo sendiri.

 "Kalau persepsinya sama, kepentingan bangsa ditempatkan diatas kepentingan partai, tentu tidak ada yang tidak bisa," kata Hendrawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline