Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Perang Dagang AS-China Memanas, Saham Boeing Menukik Tajam

Diperbarui: 5 April 2018   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fasilitas perakitan Boeing 787 Dreamliner di South Carlonia, AS.

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham pabrikan pesawat asal AS Boeing Co menukik tajam, sejalan dengan semakin memanasnya perang dagang antara AS dengan China. Pemerintah China mengumumkan rencana pengenaan tarif impor sebesar 25 persen untuk pesawat asal AS tersebut.

 Dikutip dariBloomberg, Rabu (4/4/2018), sebagai balasan atas kebijakan Presiden AS Donald Trump, China bakal mengenakan tarif impor yang termasuk di dalamnya adalah sejumlah varian pesawat Boeing seri 737.

Pesawat berbadan ramping, yang didominasi keluarga Boeing 737 dan Airbus A320, kemungkinan bakal menyumbang dua pertiga pasar aviasi global dalam dua dekade, menurut estimasi Boeing. Saham Boeing anjlok 5,7 persen. Ini adalah pelemahan harian terburuk dalam dua bulan.

Baca juga : Terimbas Perang Dagang, Rupiah Diprediksi Masih Melemah

 Perang dagang AS dan China dipandang bakal memberatkan pertumbuhan ekonomi global. Bagi Boeing sendiri, kondisi ini menimbulkan risiko kekalahan dalam persaingan sengit dengan Airbus di pasar China.

 China pun diprediksi akan mengalahkan AS sebagai pasar terbesar dunia untuk pesawat pada tahun 2022. China menyumbang lebih dari seperempat pengiriman pesawat Boeing secara global pada tahun 2017 lalu.

 "Airbus akan menjadi pemenang. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan baru permulaan. AS akan kalah telak dari China karena ini," ujar Shukor Yusof, pendiri perusahaan konsultan aviasi Endau Analytics.

 Pada perdagangan siang waktu setempat di New York, saham Boeing menukik 4,2 persen, pelemahan terbesar di indeks Dow Jones Industrial Average. Adapun saham Airbus melemah 1,1 persen.

Baca juga : Singapore Airlines Jadi Pengguna Pertama Boeing 787-10 Dreamliner

 China mengajukan tarif impor untuk pesawat dengan berat antara 15.000 hingga 45.000 kilogram. Jika tarif ini disetujui, maka Boeing akan menghadapi tarif sebesar 30 persen.

 Harga pesawat Boeing 737 dan Airbus A320 neo saat ini kira-kira 100 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 1,37 triliun. Boeing sendiri telah mendirikan pusat perakitan pesawat di Zhousan, China dan bakal mulai beroperasi pada tahun ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline