Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Penjelasan Sirkuit Sentul Soal Kunjungan Jokowi

Diperbarui: 7 Maret 2018   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Sirkuit Internasional Sentul, Selasa (6/3/2018).

Jakarta, KOMPAS.com– Kegiatan orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengelilingi Sirkuit Internasional Sentul mengggunakan mobil kepresidenan RI 1 pada Selasa (6/3/2018), tidak direncanakan. Agenda utama Jokowi di kompleks sirkuit sebenarnya untuk membagikan sertifikat lahan kepada 15.000 orang ke warga sekitar.

Usai menyerahkan sertifikat, ternyata Jokowi diajak tokoh otomotif Indonesia, Tinton Soerprapto bersama anaknya yang sekarang menjabat direktur di manajemen sirkuit, Ananda Mikola, untuk mengelilingi sirkuit sepanjang 4,12 km itu. Di dalam mobil RI 1, Tinton bercerita tentang upaya Sirkuit Internasional Sentul menggelar MotoGP pada 2021.

“Jadi memang kebetulan pada hari yang sama kan bapak (Jokowi) lagi ada di Sentul untuk bagi-bagi sertifikat. Bapak datang, saya laporan untuk melakukan kelanjutan dari MotoGP. Kebetulan juga bapak nanya, kok MotoGP belum ada kabar, nah saya bilang kami butuh dukungan dari pemerintah,” kata Ananda kepada KOMPAS.com, Selasa (6/3/2018).

Ananda mengatakan lagi, Jokowi sempat bertanya tentang rencana pembangunan sirkuit MotoGP di tempat lain yang kesannya jalan di tempat. Menurut Jokowi, ungkap Ananda, infrastruktur di Sirkuit Internasional Sentul sudah ada sehingga harus didukung. Meski begitu perlu renovasi buat menyesuaikan kebutuhan MotoGP.

“Jangan hanya buat pemberitaan saja, lebih baik dukung yang sudah ada, kata bapak. Itu maksudnya mendukung di Sentul,” ucap Ananda.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Sirkuit Internasional Sentul, Selasa (6/3/2018).

Lebih cepat dari target

Menurut Ananda, rencana menggelar MotoGP di Sirkuit Internasional Sentul bisa dilakukan lebih cepat, yaitu pada 2020. “Sentul kan sudah ada, kami melihat ini sebagai monumen nasional, sebagai aset bangsa, jadi harus dikembangkan,” kata Ananda.

“Dalam waktu segera kami akan menindaklanjuti. Ini sesuatu yang spontan, tadinya kami tidak berpikir rmembuat MotoGP lagi karena ada rencana sirkuit yang lain,” ujar Ananda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline