Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Biar Dilihat Dunia, Bus Listrik "Anak Bangsa" Bakal Dites di Bandara

Diperbarui: 5 Maret 2018   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa.

Jakarta, KOMPAS.com –Bus listrik milik PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sudah merampungkan prototipe satu dan dua. Merek mobil nasional pendatang baru ini, tinggal menunggu waktu lagi untuk punya protoipe ketiga dan diproduksi massal.

Kepala Staff Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko yang juga sebagai penggagas MAB mengatakan, kalau pengujian selanjutnya akan di lakukan di bandara-bandara. Ibaratnya sambil menyelam minum air, pengetesan di bandara, sekaligus mengenalkan produk dalam negeri kepada internasional.

“Harapan saya agar masyarakat international bisa melihat, kami akan menaruhnya airport terlebih dahulu, skala kecil. Kami sudah komunikasi dengan pihak bandara, akan diuji coba selama 20 jam, nanti akan kami lihat kelemahannya ada di mana,” tutur Moeldoko, Kamis (1/3/2018).

Baca juga : Soal Anggapan Politisasi ?Bus Listrik?, Moeldoko Serahkan ke Rakyat

Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko, Kepala Staff Kepresidenan (KSP) bersama bus listrik PT Mobil Anak Bangsa yang digagasnya.

Moeldoko mengatakan, setidaknya ada dua bandara yang sudah mengaku siap, pertama di Cengkareng Soekarno-Hatta dan di Ngurah Rai Bali. Namun, terkait kapan ujicoba mulai dilakukan, Moeldo masih belum memberikan kepastiannya.

“Realisasi secepatnya, Dirutnya sudah meminta kepada saya untuk uji coba. Nantinya kalau kami di sini sudah selesai, kami coba satu minggu di airport dan satu minggu di luar, mungkin satu minggu kami taruh di Gambir atau di mana, siapa yang mau ke airport bisa naik itu,” ujar Moeldoko.

Selain ke bandara, Moeldoko menturkan, bus listriknya juga kemungkinan besar bisa cocok digunakan untuk keperluan TNI, kemudian juga Pemda untuk menjemput pegawainya. Kendaraan listrik ini disebut lebih efisien, sedikit maintenance dan sangat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline