BOGOR, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) sejauh ini belum mendapat laporan resmi bentuk kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait adanya indikasi keterlibatan 36 diskotik dalam bisnis peredaran narkoba di ibu kota.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta berencana menemui Kepala BNN Budi Waseso untuk membahas hasil temuan tersebut sebelum mantan Kabareskrim itu pensiun.
Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, dirinya siap bertemu dengan Anies asalkan Pemprov DKI Jakarta mau mengambil tindakan tegas dengan menutup ke-36 diskotik tersebut.
"Tapi saya maunya ada tindakan lanjut, kalau nggak saya gak mau ketemu (Anies)," kata Buwas, sapaan akrabnya, di Bogor, Kamis (22/2/2018).
(Baca juga : Buwas: Artis Salah Satu Pangsa Pasar Terbaik Narkotika )
Buwas menambahkan, sejauh ini, identitas nama ke-36 diskotik itu masih menjadi rahasia. Gubernur Anies pun, disebut belum mengetahui diskotik mana saja yang terindikasi terlibat peredaran narkoba.
Buwas menjelaskan, pembuktian 36 diskotik di Jakarta yang terlibat narkoba didapatnya setelah ia menyuruh salah satu orangnya untuk membeli narkoba di sana.
Dari hasil penelusuran tersebut, orang suruhannya bisa dengan mudah membeli dan mendapatkan barang haram itu.
"Ada 81 diskotik di Jakarta, saya random 36 diskotik dan dipastikan positif ada (narkoba). Saya suruh orang untuk beli. Ternyata memang ada, baik itu sabu maupun ekstasi. Semua wilayah di Jakarta terwakili, ada," sebutnya.
"Makanya, saya gak mau ngomong-ngomong aja. Nggak ada gunanya, harus konsekuen. Jadi kalau hanya ngomong doang, nggak perlu. Tapi kalau Pak Anies siap betul, saya kasih terus langsung tutup, saya baru mau kasih tau," pungkas dia.