Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pihak Alfian Tanjung Pertanyakan Kunjungan Kader PDI-P ke Partai Komunis China

Diperbarui: 8 Februari 2018   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristianto saat menjadi saksi kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Alfian Tanjung, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Alfian Tanjung menanyakan apakah benar pengurus PDI Perjuangan mengirim kadernya untuk menemui Partai Komunis China.

Pertanyaan ini disampaikan kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristianto yang menjadi saksi dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjerat Alfian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2018).

Alfian merupakan terdakwa kasus pencemaran nama baik terkait pernyataannya yang menuding 85 persen anggota PDI-P merupakan anggota PKI.

 "Saya baca dari beberapa media bahwasannya untuk memperkuat kaderisasi, PDI-P mengirim beberapa kadernya menemui Partai Komunis China, betul?" kata pengacara Alfian, Ismar.

Baca juga : Tudingan Alfian soal PKI Disebut Pengaruhi Elektabilitas PDI-P

Atas pertanyaan ini, Hasto membantah bahwa pertemuan dengan Partai Komunis China terkait kaderisasi. Hal itu, kata Hasto dilakukan hanya untuk studi banding.

Hasto mengatakan, tak hanya kader PDI-P yang pernah mendatangi partai tersebut. Partai lain seperti PKS, Golkar, dan Demokrat juga pernah menemui mereka.

Ia juga menyampaikan bahwa PDI-P pun melakukan kunjungan ke partai politik negara lain, di antaranya, Jepang dan Jerman.

Hasto mengatakan, kedatangan PDI-P tidak mewakili pemerintah sehingga tidak berkewajiban untuk menemui pemerintah China.

 "Seluruh partai politik di Indonesia studi banding ke PKC, bukan hanya PDI-P," ujar Hasto.

Baca juga : Dalam Sidang Alfian Tanjung, Hasto Bantah PDI-P Disusupi Kader PKI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline