MATARAM, KOMPAS.com - Lombok Marathon 2018 yang digelar Minggu (28/1/2018), tidak berjalan mulus seperti Lombok Marathon tahun sebelumnya.
Kali ini, Lombok Marathon diwarnai protes para peserta.
Peserta dari luar daerah menuding panitia melakukan penipuan.
“Ini tidak benar, ini penipuan ini. Janji panitia untuk memberikan medali pada seluruhfinisher tidak bisa mereka penuhi. Ini even terburuk yang saya ikuti. Dua tahun saya mengikuti even macam ini, baru kali ini saya temukan even paling buruk di Lombok Marathon ini,” ujar Minda Mora Purba, peserta asal Jakarta.
Minda dan sejumlah peserta mengamuk di hadapan Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin, Kapolda NTB Brigjen Polisi Firli dan pejabat daerah yang hadir dalam even tersebut.
“Saya sudah keluarkan uang banyak untuk mengikuti even ini, tapi apa yang saya dapatkan? Ini sungguh mengecewakan," ujar Minda yang mengikuti kategori half marathon.
Awalnya even tahunan ini berjalan mulus. Peserta memulai start di Senggigi Squre, Lombok Barat untuk kategori 10 KM dan 42 KM afaufull marathon.
Sementara peserta yang mengikuti marathon 5 KM melakukan star dari simpang lima kota tua Ampenan.
Panitia Lombok Marathon mengklaim peserta sebanyak 5.000 orang. Ada 15 orang yang berasal dari berbagai negara. Mereka ikut serta pada even 2017.
Peserta menikmati jalur Senggigi dan kota Mataram yang ramah.
Masalah mulai muncul ketika sejumlah peserta mulai memprotes lantaran mereka tak mendapatkan tanda khusus untuk mengambil medali.