Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Firasat Keluarga di Balik "Anak Tiga Zaman", Buku Terakhir Daoed Joesoef

Diperbarui: 24 Januari 2018   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekam Jejak Anak Tiga Zaman - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Daoed Joesoef memberikan buku yang ia tulis Rekam Jejak Anak Tiga Zaman kepada istrinya Sri Soelastri di Kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Gambir, Jakarta, Kamis (26/10/2017). Kegiatan peluncuran buku Rekam Jejak Anak Tiga Zaman yang diprakarsai oleh CSIS bersama Penerbit Buku Kompas tersebut menjadi bagian dalam perayaan ulang tahun ke-91 Daoed Joesoef.Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)26-10-2017

Buku "Anak Tiga Zaman" merupakan karya terakhir Daoed Joesoef, yang diluncurkan pada November 2017.

Pada Selasa (23/1/2018) tengah malam, Daoed berpulang karena sakit jantung yang dideritanya.

Buku "Anak Tiga Zaman" bercerita tentang perjalanan hidup Daoed. Bagi menantu Daoed, Bambang Pharmasetiawan, kehadiran buku ini memberikan firasat berpulangnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

 "Entah mengapa, Beliau begitu ngotot untuk menyelesaikan buku tiga zaman itu. Beliau selalu bilang, aduh  buku ini sudah telat," ujar Bambang Pharmasetiawan, di rumah duka, Jalan Bangka VII, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).

Suasana rumah duka mantan Menteri Pendidikan era Orde Baru Daoed Joesoef di Jalan Bangka VII, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).

Awalnya, buku itu akan diterbitkan saat perayaan ulang tahun ke-90 Daoed. Namun, tidak kunjung selesai dan baru rampung sekaligus diluncurkan pada November 2017.

Baca juga: Daoed Joesoef di Mata Wapres Kalla...

Ternyata, buku itu menjadi karya terakhirnya. Setelah itu, kondisi kesehatan Daoed mulai menurun.

"Sebelumnya, Beliau masih bisa dinasihatin untuk jangan makan  ini itu, istirahat. Tapi setelah buku itu rampung, Beliau susah dinasihatinya. Seperti Beliau itu sudah melaksanakan apa yang ia kejar," ujar Bambang.

Puncaknya, kondisi kesehatan Daoed menurun pada 1 Januari 2018. Namun, ia menolak untuk dirawat di rumah sakit.

Daoed meminta agar ia dirawat di rumah saja. Permintaan itu terpaksa dituruti keluarga.

Baca juga: Daoed Joesoef Tak Mau Dibawa ke Rumah Sakit Sebelum Rayakan Ulang Tahun Cicitnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline