Dedy Suriadi dan Eka Darmayanti, sepasang kekasih, ditemukan tewas setelah terempas dan terseret arus saat swafoto di Pantai Telawas di Desa Mekar Sari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (14/1/2018).
Keduanya ditemukan tewas dalam waktu yang berbeda. Jasad Eka ditemukan pada hari Minggu, sedangkan jenazah Dedy baru ditemukan pada 16 Januari 2017.
“Seumpama keranda jenazah itu bisa saya pikul sendiri, saya bersedia mengusungnya sendiri,” ungkap Marwan Sugandi saat mengantar jenazah Eka, mantan kekasihnya, ke pemakaman umum di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Senin (15/1/2018).
(Baca juga: Swafoto, Sepasang Kekasih Terempas Gelombang di Pantai Telawas Lombok)
Eka adalah mahasiswi semester 5 jurusan D3 Perpajakan Universitas Mataram dari Dusun Karang Daye, Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, yang menjadi korban ganasnya empasan ombak Pantai Telawas bersama kekasihnya, Dedy, saat keduanya melakukan swafoto di bebatuan yang kerap diempas gelombang.
Marwan mengaku sangat sedih karena baginya Eka adalah sosok yang spesial. Meski sudah mantan, hubungan mereka selama lima tahun membekas dalam baginya.
Di mata Marwan, Eka adalah sosok perempuan yang setia, baik, penyabar, periang dan tidak suka diduakan. Eka juga orang yang to the point menunjukkan perasaannya, rasa sayang maupun cemburu.
“Dulu, kalo dia melihat saya dekat dengan perempuan lain, dia pasti meminta penjelasan ke saya. Biar semua jelas, biar hubungan kami jelas,” ujar lelaki 22 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai polisi.
Marwan mengenang perhatian Eka kepada dirinya. Dia mengaku, Eka sering menjenguknya, ketika sedang menjalani pendidikan di Polda Mataram dan mengantarkan marwan nasi dan mencuci pakaiannya. Menurut Marwan, Eka juga sangat suka jalan-jalan.
“Eka itu cewek yang senang diajak liburan, tetapi ketika liburan sama saya, saya dan dia hanya pergi ke tempat-tempat biasa saja, seperti Pantai Ampenan, Air Terjun Benang Setukel dan Taman Narmada. Tapi itu pun jarang-jarang,” kata Marwan.
Belakangan, Eka semakin intens jalan-jalan setelah menjalin hubungan asmara atau berpacaran dengan Dedy. Dedy memang senang menjelejah tempat-tempat wisata yang sedang populer.