JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto memastikan tidak ada penimbunan stok beras di tingkat produsen maupun distribusi.
Menurut dia, kelangkaan stok beras yang berujung impor disebabkan kecilnya hasil panen.
"Kita mendapatkan memang di lapangan, ada panen. Tetapi panennya tidak panen raya (besar jumlahnya)," ujar Setyo, yang juga Kepala Divisi Humas Polri, Senin (15/1/2018) malam.
Setyo mengatakan, pedagang beras juga kekurangan stok di pasaran.
Pedagang sudah tidak berani menimbun beras karena takut kualitasnya rusak. Selain itu, ada ancaman pidana bagi orang yang sengaja menimbun beras.
Saat ini, yang bisa diharapkan adalah ketersediaan beras di Bulog. Namun, jumlahnya pun tidak mencukupi.
"Bulog itu kemarin terakhir menyampaikan ada 900.000 ton," kata Setyo.
(Baca juga: DPR Soroti Impor Beras)
Sementara itu, kebutuhan masyarakat Indonesia perbulannya sekitar 2,5 ton beras.
Jumlah beras di Bulog tentunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan beras selama sebulan ke depan.