Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Menilik Dampak Kemacetan Imbas Dua Rekayasa Lalin di Tanah Abang

Diperbarui: 13 Januari 2018   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polantas dibantu petugas Dishub DKI mulai melakukan rekayasa lalu lintas di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir sebulan sudah rekayasa lalu lintas (lalin) diberlakukan di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rekayasa lalin tersebut dilakukan di dua tempat sejak 22 Desember 2017.

 Rekayasa lalin pertama yang dilakukan pada 22 Desember 2017 dilakukan di Jalan Jatibaru Raya dekat Stasiun Tanah Abang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, rekayasa lalin tersebut dilakukan guna mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL) agar bisa berjualan di atas jalan raya.

 "Kami fasilitasi PKL dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Jadi, jalur di depan stasiun pada pukul 08.00-18.00, satu jalur dipakai PKL untuk berusaha, jumlahnya 400 (PKL)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, 21 Desember 2017.

 Dengan ditutupnya satu jalur untuk para PKL berdagang membuat beberapa pengalihan arus kendaraan. Imbasnya terjadi kepadatan kendaraan pada awal-awal diberlakukannya rekayasa lalin di Jalan Jatibaru Raya tersebut.

 Akibat ditutupnya satu jalur Jalan Jatibaru Raya maka kendaraan terpusat di beberapa titik, misalnya di turunan dekat Blok G yang merupakan muara pertemuan kendaraan dari Petamburan dan dari Jalan Fachrudin.

 Belum lagi ditambah dengan banyaknya angkot dan bus yang ngetem di depan Blok F membuat kemacetan tak terhindarkan.

 Sebagai solusinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun menyediakan 10 bus transjakarta pengumpan gratis bagi warga yang ingin berkeliling Tanah Abang.

 "Ada 10 bus yang akan beroperasi nonstop di wilayah itu, nanti di situ mereka berputar-putar tanpa henti pada jam-jam padat," ucap Anies.

Baca juga: Simak Rekayasa Lalu Lintas di Tanah Abang 

 Anies mengatakan, warga tak perlu membayar untuk naik bus ini. Bus pengumpan untuk memfasilitasi semua warga, baik penumpang kereta maupun warga yang ingin berbelanja di Tanah Abang.

 Di sisi lain, Kadishub DKI Jakarta Andri Yansyah menerangkan, bus yang berukuran sedang dengan nama Tanah Abang Explorer ini berputar melewati enam tempat pemberhentian yang ditetapkan. Setiap unit bus dapat menampung 66 penumpang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline