Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Siklus Natal dan Kelahiran Kita

Diperbarui: 24 Desember 2017   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siklus Natal dan Kelahiran Kita

INI catatan yang tidak lazim tentang Natal. Ini bukan catatan tentang kandang domba, orang Majus dari Timur, Tuhan yang turun ke dunia, juga bukan tentang makna keselamatan Tuhan pada manusia.

Ini hanya catatan kecil seorang pejalan hina dina yang termenung mencari “jalan pulang” di tengah gelapnya malam yang bertaburan bintang-bintang.

Apa artinya Natal yang dirayakan setiap tahun? Alur tulisan ini bakal melenceng dari apa yang Anda bayangkan tentang Natal.

Banyak yang bicara soal makna kelahiran Yesus di dunia. Barangkali hanya sedikit yang bertanya tentang apa makna kelahiran kita di dunia.

Natal Yesus

Secara defacto, Natal tentu saja bukan hari-H kelahiran Yesus.  Kapan persisnya Yesus lahir tidak ada yang tahu. Kitab Suci tidak mencatatnya.

Kitab Suci agama Kristen ditulis jauh setelah Yesus wafat. Sebelumnya, ajaran Yesus diturunkan diam-diam dalam tradisi lisan.

Selain itu, di masa-masa awal kekristenan, perayaan hari lahir bukan sebuah kelaziman. Jadi, tidak ada yang berkepentingan mencari tanggal persis kelahiran Yesus.

Tradisi perayaan hari kelahiran Yesus dimulai di era Kaisar Konstantinus di abad ke-4 Masehi ketika Kristen resmi menjadi agama kerajaan Romawi.

Lantas, kalau tidak pernah ada yang tahu kapan persisnya Yesus lahir, kenapa hari kelahirannya dirayakan pada tanggal 25 Desember menurut kalender Masehi?

Tanggal 25 Desember adalah simbol. Ada sejumlah versi tentang kenapa dipilih tanggal itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline