Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Sri Mulyani Sidak ke Kantor Perbendaharaan Negara, Apa yang Dilakukan?

Diperbarui: 21 Desember 2017   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengunjungi KPPN Direktorat Jenderal Perbendaharaan di Jakarta, Kamis (21/12/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan peninjauan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta II. Dalam kesempatan itu, Sri menyatakan kegiatan pelaksanaan pencairan anggaran dan pengelolaan penerimaan negara pada periode tutup tahun anggaran 2017 semakin baik.

 Sri menyatakan, KPPN Jakarta II melayani lebih dari separuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, yakni mencapai Rp 1.182 triliun. Adapun kantor tersebut memiliki 57 orang karyawan.

 "Tadi melihat aktivitas banyak Kementerian dan Lembaga dari sisi satker (satuan kerja) melakukan kegiatan pencairan anggaran di hari-hari terakhir," kata Sri usai peninjauan, Kamis (21/12/2017).

 Perbaikan sebut Sri, terlihat dari satker atau wakil K/L yang akan mencairkan anggaran 2017 sudah menggunakan kartu identitas khusus. Selain mengefisiensikan waktu pencairan, penggunaan ID Card ini menghindarkan dari satker ilegal.

Baca juga: Sri Mulyani Belum Puas dengan Kenaikan Peringkat Indonesia

 "Beberapa kejadian tahun lalu, dari para satker pada saat pencairan dengan cap pencairan, dengan cap jempol ada tidak benar," kata Sri.

 Menurut dia, jumlah satker dari seluruh K/L ada sekira 18.000 satker. Dari satu satker bisa diwakili 3 orang dalam hal pencairan anggarannya.

 Pada saat yang sama, Kepala KPPN Jakarta II Hari Winarno menyatakan, beberapa tahun lalu sebelum ID Card satker dibuat ada masalah dalam pencairan.

 "Ketika pencairan anggaran K/L, satker ini saat dikonfirmasi, K/L merasa bukan mereka yang melakukan. Oleh karena itu akhirnya diputuskan membuat  id ini aktivitas K/L melakukan pencairan betul-betul orang yang mewakili," tutur Hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline