JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (Ketua DPP) Partai Golkar Ibnu Munzir menyatakan faksi di Golkar yang disampaikan Presiden Jokowi semalam bukanlah pengelompokan yang berdasarkan ideologi.
Ia mengatakan, meski ada faksi, namun kelompok-kelompok tersebut tetap cair dan menyatu pada akhirnya.
"Saya kira, kalau faksi di Golkar ini cair. Bahwa ini dalam proses awal. Buktinya kan kita lihat nih. Berbagai faksi menyatu. Jadi saya melihat ini bukan sebagai hal yang kental dan ideologis sekali," kata Ibnu di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Ia menambahkan faksi tersebut hanya pengelompokan semata dan itu wajar terjadi di semua partai politik.
Namun, ia menegaskan, meski terdapat beberapa faksi, Golkar tetap solid menyukseskan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla hingga 2019 dan mendukung kembali Jokowi sebagai capres di pemilu 2019.
"Kalau itu (dukungan kepada Jokowi) solid semuanya. Solid untuk mendukung kembali Pak Jokowi," lanjut dia.
(Baca juga : Kode Jokowi buat Golkar)
Presiden Jokowi sempat membuat kehebohan dalam pidatonya di pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).
Tiba-tiba Jokowi membuka rahasia umum di kalangan Golkar soal "kubu-kubuan" yang ada di dalam partai berlambang beringin tersebut.
"Yang saya tahu, ada grup-grup besar di Golkar. Ada grupnya Pak JK (Jusuf Kalla) ada. Ada grup besar dari Pak ARB (Aburizal Bakrie) ada. Diem-diem, tapi ada," kata Jokowi, lantas disambut tawa semua yang hadir di sana.
Jokowi pun kembali membuka grup lainnya yang kerap memegaruhi keputusan politik di Golkar. Mereka yang nama-namanya disebut Jokowi terlihat tertawa.