Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Lubang Hitam Terjauh Ditemukan, Apa Artinya bagi Kita?

Diperbarui: 10 Desember 2017   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lubang hitam bernama Cygnus X-1 yang terbentuk setelah menelan bintang raksasa. Objek ini menarik materi dari bintang biru besar di sampingnya.

KOMPAS.com - Baru-baru ini, para astronom kembali menemukan sebuah lubang hitam.

Temuan kali ini benar-benar raksasa. Pasalnya, massa lubang hitam tersebut 800 juta kali massa matahari.

Jaraknya pun terbilang sangat jauh dari bumi, yaitu 13 miliar tahun cahaya. Oleh karena itu, lubang hitam ini menjadi paling jauh yang pernah terdeteksi sejak saat alam semesta hanya lima persen dari yang sekarang atau sekitar 690 juta tahun setelah Big Bang.

"Mengumpulkan semua massa ini dalam waktu kurang dari 690 juta tahun merupakan tantangan besar bagi teori pertumbuhan lubang hitam supermasif," kata Eduardo Banados, pemimpin penelitian ini dikutip dari Science Alert, Rabu (6/12/2017).

Baca Juga: Kejutkan Astronom, 11 Bayi Bintang Lahir di Dekat Lubang Hitam

Lubang hitam bernama J1342+0928 tersebut berada di tengah cakram super terang dan mengorbit di tengah galaksi, serta membentuk obyek bernama kuasar.

Ia ditemukan dalam data dari tiga survei besar: data z-band dari DECam Legacy Survey di Cerro Tololo Inter-American Observatory, dan data inframerah dari Wide-field Infrared Survey Explorer milik NASA dan UKIRT Infrared Deep Sky Survey.

Lubang hitam sendiri memang tidak memancarkan cahaya, tetapi gesekan debu dan gas yang berputar di sekitarnya karena ditarik oleh kekuatan gravitasi menimbulkan cahaya.

Selain itu, kuasar yang terbentuk merupakan benda paling terang di semesta. Obyek ini memancarkan cahaya ribuan kali lebih kuat daripda galaksi besar.

Meski demikian, seluruh kuasar yang pernah ditemukan sampai saat ini begitu jauh sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan kata lain, kuasar hanya dapat dilihat menggunakan teleskop.

Para peneliti juga mendapati bahwa J1342+0928 sangat tua, sehingga dapat membantu kita mengenali titik penting dalam sejarah alam semesta yang disebut dengan Epoch of Reionisation.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline