Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Djarot: Saya Tanya Pak Wali Berapa Tahun Danau Tidak Dibersihkan? Enggak Bisa Jawab Dia

Diperbarui: 7 Oktober 2017   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/10/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Danau di Taman Situ Lembang tadinya dipenuhi dengan sedimen lumpur. Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede bahkan tidak tahu kapan terakhir kali danau itu dibersihkan.

 "Setelah dapat laporan dari Pak Wali, saya tanya Situ Lembang ini berapa tahun enggak dibersihkan? Enggak bisa jawab dia. Kata dia 'sejak saya kecil kayaknya'. Artinya sudah puluhan tahun sedimen itu tidak dikeruk," ujar Djarot di Taman Situ Lembang, Sabtu (7/10/2017).

 Dia langsung menyuruh Mangara untuk menguruk danau itu. Awalnya, Mangara sempat bingung karena program ini tidak ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Djarot pun meminta agar pembersihan danau itu dilakukan secara gotong royong saja. Artinya semua dinas saling membantu untuk mengeruk sedimen dari danau itu.

Baca: Ikan Koi Milik Ahok dan Djarot Disumbangkan ke Taman Situ Lembang

 Djarot ingin dana di Taman Situ Lembang menjadi percontohan. Dia ingin semua jajaran SKPD memeriksa kebersihan situ atau danau yang ada di wilayah masing-masing. Sedimen di tiap danau harus dikeruk agar kualitas airnya baik.

 "Cek seluruh situ yang kita punyai. Jakarta ada berapa situ, tolong itu sedimennya diangkat. Supaya airnya ini jernih, dengan cara itu kita akan mengefektifkan ruang terbuka biru kita," ujar Djarot.

 Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengatakan awaknya dia melaporkan adanya ikan-ikan yang tiba-tiba mati di Taman Situ Lembang. Setelah diperiksa, ternyata kandungan bakteri e coli air di danau tersebut mencapai 4.800 per 100 mili liter.

"Ini jauh di atas ambang batas dan ini jadi penyebab kematian ikan itu," kata Mangara.

 Akhirnya sedimen yang ada di danau itu pun dikeruk. Mangara mengatakan lumpur yang dikeruk mencapai 8.014 meter kubik.

Setelah sedimen dikeruk, Mangara mengatakan kuakitas airnya menjadi jauh lebih baik. Djarot pun tak segan menyumbangkan ikan koinya untuk dipelihara di danau itu. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline