JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan rapat pleno penonaktifan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar tidak digelar hari ini, Senin (2/10/2017).
"Tidak ada. Tidak ada (rapat pleno) hari ini," ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Senin siang.
Partai Golkar baru akan mengagendakan rapat pleno antara 27 atau 28 Oktober 2017 mendatang.
Sekalipun nantinya rapat pleno digelar, Idrus juga memastikan tidak membahas penonaktifan Setya Novanto. Rapat lebih membahas soal elektabilitas Partai Golkar secara umum.
Diketahui, rekomendasi penonaktifan Novanto itu muncul dari tim kajian elektabilitas yang dipimpin Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai.
(Baca juga: Nurdin Halid Tegaskan Kepemimpinan Novanto di Golkar Tetap Dievaluasi)
Tim kajian elektabilitas menyarankan agar Partai Golkar segera menunjuk pelaksana tugas ketua umum sebagai pengganti Novanto. Sebab, elektabilitas Partai Golkar terjun bebas sejak Novanto ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP oleh KPK.
Idrus menegaskan, kajian elektabilitas tersebut tidak sah. Sebab, kajian elektabilitas seharusnya disertai dengan survei dari pihak independen sebagai pemenuhan atas asas akuntabilitas.
"Jadi memang yang seperti inilah yang kadang-kadang saya enggak ngerti. Mestinya kan ada (survei dari pihak independen). Kalau ada, baru kita cukup data," ujar Idrus.
Idrus juga memastikan Setya Novanto sendiri yang akan memimpin rapat pleno nantinya usai dinyatakan benar-benar sehat.