Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

"Kalau Ada Masalah Lagi, RS Mitra Keluarga Kalideres Bersedia Izinnya Dicabut"

Diperbarui: 11 September 2017   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto di kantornya, Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan sanksi untuk Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres masih menunggu hasil audit tim yang dibentuk Dinkes DKI.

Namun, Koesmedi memegang janji pihak rumah sakit yang menyatakan akan selalu melayani pasien dengan baik.

"(Untuk sanksi) saat ini nanti tergantung hasilnya, menunggu (audit) tim dulu. Cuma sampai saat ini dia sudah berjanji kepada saya untuk melayani pasien dengan benar. Kalau sampai ada masalah lagi, dia bersedia izinnya dicabut," ujar Koesmedi, di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jalan Kesehatan, Senin (11/9/2017).

Tim yang dimaksud oleh Koesmedi akan melakukan audit medis ke rumah sakit dan akan meminta keterangan dari keluarga bayi Tiara Debora.

(baca: RS Mitra Keluarga Kalideres Minta Maaf kepada Orangtua Debora)

Pada Senin siang, Dinkes DKI Jakarta sudah meminta keterangan pihak RS Mitra Keluarga Kalideres dan Koesmedi mengambil kesimpulan sementara RS Mitra Keluarga Kalideres sudah memberikan penanganan sesuai prosedur terhadap Debora.

"Ini bukan membela rumah sakit, ini kan (yang saya sampaikan) kondisi yang ada di situ. Saya harus datang lagi ke rumah sakit untuk melakukan audit lagi, nanti juga datang ke keluarga pasien menanyakan informasi sudah benar apa belum, ini langkahnya masih panjang makanya bikin tim," kata Koesmedi.

(baca: Orangtua Debora Masih Pertimbangkan Tuntut RS Mitra Keluarga Kalideres)

Tiara Debora meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (3/9/2017). Penyebabnya disebut karena tidak mendapat penanganan medis lantaran uang muka perawatan yang diberikan orangtuanya tidak mencukupi untuk biaya perawatan di ruang pediatric intensive care unit (PICU).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline