Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Begini Sulitnya Merebut "Jantung Kekhalifahan" ISIS di Raqqa

Diperbarui: 27 Juni 2017   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasukan SDF bersiaga di desa Hazima sebelah utara kota Raqqa, Suriah sebelum meluncurkan serangan terhadap kota yang diduduki ISIS itu.

RAQQA, KOMPAS.com - Aliansi pejuang Kurdi-Arab  sudah menguasai pinggiran Raqqa, ibu kota “kekhalifahan” kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah dalam beberapa pekan terakhir.

Aliansi tersebut didukung oleh Amerika Serikat (AS), Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Aksi merebut pinggiran Raqqa dilakukan dalam waktu relatif cepat.

Namun, wartawan BBC yang melaporkan dari medan petang menyebutkan, upaya menguasai Kota Tua di Raqqa, yang oleh ISIS disebut sebagai “jantung kekuasaan ISIS” berjalan sangat lambat.

Wartawan BBC bersama satu unit pejuang SDF berada hanya beberapa ratus meter dari kawasan Kota Tua.

Gerak SDF berjalan lambat karena mereka menghadapi pesawat terbang tak berawak atau drone, terowongan, bom bunuh diri, dan penembak jitu.

Baca: Kota Raqqa Dikepung, 300 Keluarga Anggota ISIS Kabur

"Pertempuran untuk merebut (jantung kota) Raqqa akan berlangsung lama dan sengit," kata wartawan BBC.

Pesawat nirawak ISIS bukan senjata yang gampang dilumpuhkan.

Bentuknya yang kecil dengan gerakan lincah ini dioperasikan untuk menjatuhkan granat ke tentara atau pejuang SDF yang bergerak menuju pusat kota.

Sering datang tiba-tiba, drone bersenjata milik ISIS dalam satu hari bisa melakukan serangan hingga 16 kali, kata seorang pejuang SDF yang bersama beberapa rekannya berlindung di satu rumah tak jauh dari Kota Tua.

Penembak jitu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline