KOMPAS.com - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengaku lebih suka menangani tim yang tengah mengalami krisis prestasi, terutama di level Eropa.
Preferensi Mourinho terbukti jitu. Pada musim pertama, dia membawa timnya menjuarai Liga Europa dengan mengalahkan Ajax Amsterdam di final. Itulah gelar perdana Man United di kompetisi kasta kedua Eropa tersebut.
"Saya menyukai tim yang ingin menang, tetapi terlihat jauh untuk mencapainya. Aspek terpenting untuk mewujudkannya adalah gagasan, kemudian cara menyampaikannya," kata Mourinho.
Man United bukanlah tim pertama yang merasakan reparasi mental Eropa ala Mourinho. Ada pula Inter Milan dan Real Madrid.
Inter Milan diantarkan meraih treble winner pada musim 2009-2010. Momen tersebut sekaligus mengakhiri puasa 45 tahun tim beralias I Nerazzurri di Liga Champions.
Baca: Selebrasi Keberagaman ala Bali United Terdengar hingga Amerika Serikat
Adapun selama menangani Real Madrid, Mourinho tidak sempat mengangkat "Si Kuping Besar". Namun, dia mendongkrak mental para pemain Los Blancos, julukan klub asal ibu kota Spanyol itu.
"Kapten Real Madrid (Sergio Ramos) yang mengangkat trofi Liga Champions, tidak pernah merasakan babak perempat final saat saya datang ke sana pada 2010," ucap Mourinho.
Hasilnya bisa dilihat sekarang. Sejak ditinggal Mourinho, Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions, bahkan dua di antaranya didapatkan secara beruntun.
Di skuad Real Madrid saat ini, tersisa sejumlah pemain era Mourinho seperti Ramos, Raphael Varane, Pepe, Marcelo, Luka Modric, Cristiano Ronaldo, dan Karim Benzema.