Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Kisah Perjuangan Rustono “King of Tempe”, dari Grobogan sampai Amerika

Diperbarui: 31 Mei 2017   05:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rustono (kanan).

JAKARTA, KOMPAS.com – Merek Rustos’s Tempeh sangat terkenal di luar negeri, terutama Jepang. Siapa sangka, orang yang kini memopulerkan tempe di tiga benua di dunia ini berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.

Pria asli Indonesia ini menyediakan stok tempe ke lebih dari 60 tempat di Jepang. Belum termasuk negara-negara lainnya di benua Asia, Eropa, dan Amerika.

Di balik pencapaiannya “menduniakan” tempe, terselip pesan mendalam dari perjuangannya hingga di titik terendah.

Rustono, begitu sapaannya, ditemui KompasTravel di salah satu hotel di Jakarta. Di balik kesibukannya mengatur perdagangan tempe lintas negara, Rustono masih menyempatkan pulang untuk mengekspor mesin ciptaan orang Indonesia ke salah satu pabriknya di Meksiko.

Rustono lahir di sebuah desa agraris, Kramat, Kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah. Dengan keterbatasan tempat lahirnya kala itu  tahun 1968, tidak ada listirik teknologi maupun jalan bagus, ia tetap menjelani keseharian dengan bercocok tanam.

Kepulan putih dari pesawat di atas sawah garapan ayahnya berterbangan silih berganti. Membuatnya mengimpikan jika suatu saat ingin terbang di dalam pesawat tersebut. Hal itulah yang menurutnya menjadi pembeda dengan bocah seusianya yang terkesan “haram” untuk bermimpi dari balik sawah.

Rustono.

Saat usia remaja, Rustono merantau bersama tantenya di Jakarta. Ia memilih sekolah perhotelan, karena teringat saat study tour zaman Sekolah Menengah Pertama (SMP).

“Ingat ketika SMP, pas studi wisata ke Borobudur, ketemu orang asing, bercengkrama, ternyata dia welcome. Mulai itulah saya mau kerja yang berhubungan dengan orang asing,” ujar Rustono (49) kepada KompasTravel, Sabtu (27/5/2017).

Berani membatasi janjinya 

Lulus dari akademi perhotelan (1990), anak kesembilan dari sepuluh bersaudara ini akhirnya kerja di sebuah hotel ternama di Jakarta. Di sana ia bertemu banyak kenalan turis asing, termasuk wanita yang kini dalam dekapannya.

Istrinya merupakan tamu dari Jepang yang tak sengaja berkenalan di hotel tempat ia bekerja. Saat Rustono mengajaknya ke pelaminan, syarat terberat yang diajukan sang istri ialah pindah ke Negeri Sakura.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline