Lihat ke Halaman Asli

Kompas.com

TERVERIFIKASI

Kompas.com

Pelaku Bom Bunuh Diri Salah Maknai Konteks Ayat Perang dalam Al-Quran

Diperbarui: 26 Mei 2017   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini Ketika Memberikan Keterangan Pers Terkait Bom Kampung Melayu di Kantor PBNU, Jakarta (25/5/2017).

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj heran masih banyak orang yang salah memaknai ayat-ayat dalam Al-Quran, khususnya terkait ayat perang.

Hal itu dia sampaikan menanggapi aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/6/2017).

"Siapa yang keluar dari rumah, jihad, membunuh dan dibunuh, dosanya diampuni dan masuk surga," kata Said mengutip ayat perang tersebut, ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (25/5/2017).

Padahal, ayat perang tersebut konteksnya diturunkan ketika kota Madinah akan diserang oleh suku kafir Quraisy. Ayat itu untuk mengobarkan semangat para kaum Muslimin.

"Jadi secara logika ketika itu akan kalah, umat Islam cuma 300 orang di dalam Madinah. Nah untuk membesarkan hati para sahabat agar tidak kecil hati. Menang atau kalah maju, terbunuh atau membunuh surga," kata Said.

 

Baca juga: Jokowi Minta Warga Tetap Tenang tetapi Waspada

Karenanya, saat ini kata Said, ayat perang tersebut tak lagi relevan digunakan. Terlebih digunakan untuk membenarkan bom bunuh diri sebagai jihad membela Islam.

"Nah ini kan kota enggak lagi perang. Kita lagi menata kehidupan yang damai, berbangsa, yang produktif," kata dia.

 

Baca juga: PBNU: Bom Bunuh Diri dan Terorisme Bentuk Pemahaman Agama yang Sesat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline